SuaraJogja.id - Akun Twitter @PolJokesID membagikan tangkapan layar unggahan anggota grup Facebook Diskusi Kartu Prakerja.
Cukup mengejutkan, anggota grup ini menggunakan dana prakerja untuk menyewa wanita penghibur ke hotel.
Dalam tangkapan layar yang dibagikan, terlihat akun Facebook bernama Amrii Khoirul mengirim foto ke grup Diksusi Kartu Prakerja. Foto pertama menunjukkan dana bantuan prakerja yang cair senilai Rp600.000.
Sedangkan, foto kedua menunjukkan percakapan dirinya dengan seorang wanita. Terbaca, ia tengah membuat janji temu dengan wanita itu di sebuah kamar hotel.
Baca Juga:Wanita Pamer Celana Dalam Sambil Naik Motor, Warganet: Demi Konten
Dalam keterangannya, Amrii menuliskan, setelah dana bantuan cair, ia menggunakannya untuk menyewa wanita panggilan.
"S3 Pemanfaatan Kartu Prakerja," tulis akun @PolJokesID dalam keterangannya.
Sejak diunggah pada Rabu (16/9/2020), unggahan ini sudah disukai lebih dari 2.000 pengguna Twitter.
Ada 1.000 lebih yang membagikan ulang, 500 lebih membagikan menggunakan kutipan.
Sementara, tidak sedikit warganet yang berkomentar geram dengan tindakan tersebut.
Baca Juga:Dijuluki Wanita Terseksi di Brasil, Bintang Playboy Asuransikan Bokongnya
Sebab, ada banyak orang yang gagal mendapatkan bantuan prakerja padahal sangat membutuhkan, sedangkan orang yang sudah mendapatkan bantuan prakerja seperti Amrii justru menggunakannya untuk hal yang tidak semestinya.
Namun, beberapa ada juga yang meninggalkan komentar menggelitik.
"Duh ya ampun, aku sedih dengernya. Iya emang orang-orang, bahkan ada yang sampai gunain KTP emak bapaknya buat daftar pra kerja. Jadi dia double. Padahal banyak banget yang berhak dan butuh," tulis akun @tarayp_.
"Budaya korupsi itu ada di masyarakatnya," komentar akun @konflik_vietnam.
"Sesuai tujuan pemerintah, membantu memutar roda ekonomi," tanggapan akun @alpokatmentega.
Sementara akun @lahakusiapadong mengatakan, "Dikasih modal bukannya buat yang bener malah gini, nanti giliran gak kerja-kerja nyalahin pemerintah. Ngata-ngatain presiden katanya gabisa buka lapangan pekerjaaan, ngasih kerjaan ke orang asing terus. Lah wong pribuminya dikasih fasilitas aja malah disalahgunakan. Gak tau ah pusing aku."