Media Asing Soroti 'Hilangnya' Terawan saat Krisis Covid-19 di Indonesia

Asia Times juga menyoroti banyaknya pejabat Indonesia yang sudah terpapar Covid-19.

Rendy Adrikni Sadikin | Hikmawan Muhamad Firdaus
Rabu, 23 September 2020 | 15:02 WIB
Media Asing Soroti 'Hilangnya' Terawan saat Krisis Covid-19 di Indonesia
Media asing sorot Menkes Terawan.[Asia Times]

SuaraJogja.id - Media asing Asia Times menyebut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas terjadinya krisis akibat pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Tidak jelas bagi banyak orang Indonesia mengapa Presiden Joko Widodo tetap percaya pada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dokter militer yang pada awalnya berusaha untuk meremehkan ancaman virus corona dan sejak itu menghilang dalam tindakan memerangi pandemi," demikian disadur Suara.com dari laman Asia Times, Rabu (23/9/2020). 

Keputusan Presiden tersebut dinilai kian membingungkan mengingat Kementerian Kesehatan adalah rumah bagi kelompok virus terbesar di Ibu Kota dengan 252 kasus yang dikonfirmasi, diikuti oleh Kementerian Perhubungan (175), Komisi Anti-Korupsi (106) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan ( 89), menurut data Pemprov DKI Jakarta.

Meskipun setidaknya 107 dokter dan 74 perawat meninggal karena Covid-19, infeksi yang terjadi Kementerian Kesehatan menimpa kalangan birokrat di kantor pusat kementerian di Kuningan, Jakarta dan tampaknya menunjukkan bahwa pemerintah tidak mempraktikkan apa yang diberitakannya.

Baca Juga:Gubernur Khofifah Menyurati Menteri Terawan, Pertegas Definisi Kematian

Padahal, kementerian dan lembaga negara mengisi 12 dari 20 klaster teratas di Jakarta. Sisanya adalah dua masjid di pinggiran kota, sebuah gereja dan seminari Katolik yang tidak terkait, dan PT Samudera, perusahaan pelayaran terbesar di Indonesia.

Bidik layar rekaman video Menhub Budi Karya Sumadi saat dirawat karena positif corona. (istimewa).
Bidik layar rekaman video Menhub Budi Karya Sumadi saat dirawat karena positif corona. (istimewa).

Asia Times juga menyoroti banyaknya pejabat Indonesia yang sudah terpapar Covid-19. Sekretaris Pemerintah Kota Jakarta Saefullah meninggal karena Covid-19 pekan lalu, dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, yang sedang mempersiapkan pilkada, sedang menjalani perawatan.

Sebelumnya ada Menteri Perhubungan Budi Karya, yang beruntung selamat dari penyakit yang sejauh ini telah menewaskan 9.600 orang dan menginfeksi lebih dari 244.700, kebanyakan dari mereka di pulau Jawa yang berpenduduk padat di mana jarak sosial sulit untuk dilaksanakan.

Jumlah penularan harian mencapai angka 4.000 untuk pertama kalinya pada 19 September, hanya beberapa hari setelah Gubernur Jakarta Anies Baswedan memperkenalkan PSBB transisi dalam upaya untuk menahan lonjakan kasus.

Sementara kesalahan pasti jatuh pada pemerintah, sebagian besar disebabkan oleh kurangnya disiplin di antara para pekerja yang tidak memakai masker atau mengambil tindakan pencegahan lain di ruangan kantor ber-AC, di mana virus diketahui menyebar lebih cepat.

Baca Juga:Media Asing Sebut Menkes Terawan Bertanggung Jawab atas Krisis Covid-19

Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah telah menerjunkan militer sebagai tenaga tambahan untuk memperkuat 50.000 petugas polisi yang dikerahkan di kota Jakarta untuk memaksa orang-orang mematuhi protokol kesehatan, termasuk pemakaian masker dan menjaga jarak secara fisik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak