3 Tahun Tinggal di Berbah, Terduga Teroris yang Ditangkap Dikenal Tertutup

terduga teroris ditangkap di sebuah vihara tak jauh dari kediamannya di Berbah

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 04 Oktober 2020 | 10:49 WIB
3 Tahun Tinggal di Berbah, Terduga Teroris yang Ditangkap Dikenal Tertutup
Suasana rumah terduga teroris seusai penggeledahan yang dilakukan Densus 88 Mabes Polri di Padukuhan Lojisari, Kalaurahan Tegtirto, Kapanewon Berbah, Sleman, Sabtu (3/9/2020) malam. [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Densus 88 kembali menangkap terduga teroris di kawasan Berbah, Sleman. Tak berapa lama setelah penangkapan, detasemen anti teror Polri tersebut juga melakukan penggeledahan di kediaman terduga teroris yang berada di Padukuhan Lojisari, Kalurahan Tegaltirto, Kapanewon Berbah. 

Ketua RW 22 Hidron Darsono (56) yang menjadi saksi saat penggeledahan mengungkapkan terduga teroris yang ditangkap dikenal tertutup. 

Ia menyebut meski sudah tiga tahun hidup bersama warga setempat, terduga teroris berinisial H ini jarang berkomunikasi dengan warga lain. Ia merupakan pendatang dari wilayah Jawa Timur dan diketahui memiliki 3 anak.

"Sudah sekitar 3-4 tahun tinggal di sini. Dia mengontrak, dia juga pendatang dari jawa timur. Namun persisnya dimana kami juga kurang paham," kata Hidron Darsono, Minggu (4/9/2020).

Baca Juga:DIY Tambah 72 Kasus Baru, 38 Santri di Sleman Tertular COVID-19

Ia melanjutkan bahwa dirinya dihubungi pihak kepolisian untuk menyaksikan penggeledahan barang milik warganya yang diduga teroris. Kendati demikian dirinya tidak mengetahui jika H terindikasi masuk dalam jaringan kelompok tersebut.

"Kemarin (Sabtu) pukul 17.00 wib, saya dihubungi untuk ke rumah orang ini. Mereka akan menggeledah dan saya hanya mendampingi saja," ujar dia.

Warga Lojisari lainnya, Riyadi (58) mengatakan jika tetangga sebelah rumahnya ini tertutup. Selama tiga tahun tinggal di Lojisari, terduga teroris jarang berbincang-bincang dengan warga.

"Ora tau jagongan (tidak pernah berkomunikasi), pernah dia membeli gas di tempat saya tapi hanya sekedar belanja. Yang biasa menyapa anak-anaknya," ujar Riyadi yang memiliki toko kelontong.

Dikatakan Riyadi, tetangganya tersebut diketahui merupakan pekerja swasta. Kesehariannya biasa memperbaiki komputer dan barang elektronik.

Baca Juga:Pilu, Kasus COVID-19 Ponpes Sleman Tambah, Nakes Sampai Kelelahan Tracing

"Pekerjaannya swasta, keluar itu biasanya menjelang siang. Dia biasa bawa komputer pakai mobil ketika keluar itu. Biasa memperbaiki barang elektronik," tambah Riyadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak