Ery menyebut pihaknya saat ini juga telah menyiapkan skenario pembelajaran tatap muka, secara bertahap.
"Kami sudah minta sekolah persiapkan diri, untuk jelang pemetaaan tatap muka itu," kata dia.
Setidaknya, untuk siap menyelenggarakan tatap muka, sekolah akan dievaluasi melalui serangkaian penilaian. Baik itu kesiapan praktik protokol kesehatan, kesiapan ruang terbuka di sekolah, rasio dan lainnya.
Skenario tatap muka akan diawali dengan tatap muka yang masih dalam tenggat minimal, lalu dievaluasi. Bila hasil evaluasi positif, maka akan dinaikkan frekuensi tatap muka di sekolah tersebut.
Baca Juga:Diduga Jadi Korban Klitih, Urat Tangan Pemuda di Sleman Putus
"Setiap naik tahap, jumlah dan frekuensi tatap muka, akan dilakukan evaluasi. Dan kalaupun tatap muka dibuka dengan skenario, juga tidak akan merata di semua jenjang pendidikan," kata Ery.
Maksudnya, tatap muka di awal akan dibuka dengan mengambil sampel sekolah. Khususnya sekolah yang dinilai sudah siap dan pengambilan sampel sekolah dilakukan dengan hati-hati.
"Kalau saat ini, protokol kesehatan di sekolah sudah siap. Tapi masih perlu evaluasi," tandasnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga:Saat Santai di Balkon, Perempuan di Sleman Jadi Korban Ekshibisionis