Profil Muhammad Esperanza, Raup Rezeki lewat Budidaya Lele dalam Ember

Tidak hanya lele dalam ember, pada bagian tutupnya juga bisa digunakan untuk menanam sayuran seperti kangkung dengan metode mirip hidroponik.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 13 Oktober 2020 | 14:01 WIB
Profil Muhammad Esperanza, Raup Rezeki lewat Budidaya Lele dalam Ember
Budidaya ikan lele Muhammad Esperanza di Kawasan Semaki Gede, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta - (SuaraJogja.id/Sulistyo Jati)

Saran dari Esperanza, ember tidak diletakkan langsung di atas tanah. Hal itu berfungsi untuk menjaga pH air agar menjadi lebih stabil. Air yang digunakan dalam ember sendiri disarankan merupakan air sumur.

Budidaya ikan lele Muhammad Esperanza di Kawasan Semaki Gede, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta - (SuaraJogja.id/Sulistyo Jati)
Budidaya ikan lele Muhammad Esperanza di Kawasan Semaki Gede, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta - (SuaraJogja.id/Sulistyo Jati)

Untuk rumah yang memiliki air dari PAM, disarankan air ditampung terlebih dahulu hingga muncul jentik-jentik nyamuk. Ia menjelaskan, jika dalam air PDAM biasanya terdapat kandungan kaporit yang tidak baik untuk lele. Sementara untuk pakan ikan lele sendiri disarankan disesuaikan dengan usia benih.

Perawatan budidaya ikan dalam ember cukup sederhana. Esperanza berpesan, penting untuk selalu mengontrol kadar air dalam ember. Penting juga untuk menjaga waktu makan lele; jangan sampai memberikan terlalu banyak pakan yang bisa menimbulkan ammonia dan menjadi racun untuk lele.

Maksimal, dalam waktu dua hingga tiga hari, biasanya air sudah berubah sangat keruh dan sangat bagus untuk digunakan menyiram tanaman. Air yang digunakan untuk menyiram tanaman setiap hari dinilai sangat bagus. Sebab, dengan begitu, akan terjadi sirkulasi air baru dalam ember ikan lele.

Baca Juga:Hobi Pelihara Ikan Hias Selama 25 Tahun, Nasib Ismayadi Makin Mujur

“Budidaya ikan lele ini sangat sesuai untuk masyarakat perkotaan, karena tidak membutuhkan lahan luas, cukup dengan lahan sempit bisa melakukan budidaya,” terangnya.

Menggunakan media ember, kegiatan budidaya ikan lele ini dinilai sangat sesuai untuk masyarakat perkotaan dengan lahan yang sempit. Begitu juga dengan anak kos yang ingin mencoba budidaya ikan lele sekaligus menanam sayur kangkung.

Ke depan, Esperanza dan rekan-rekannya akan mencoba melakukan budidaya ikan patin dan gabus dalam ember. Ketiga jenis ikan tersebut memiliki cara pemeliharaan yang tidak jauh berbeda. Dengan kondisi air tenang, budidaya tidak membutuhkan sirkulasi air terlalu sering supaya ketiga ikan itu bisa bertahan hidup dengan baik.

Dalam situasi pandemi, banyak hal mengalami perubahan, termasuk dalam rutinitas hidup masyarakat. Meski menjadi tren gaya hidup masyarakat di tengah pandemi, tetapi Esperanza yakin bahwa budidaya ikan dalam ember akan terus berlangsung hingga wabah berakhir. Sebab, lele sendiri merupakan jenis ikan konsumsi yang sehari-hari akrab dijumpai masyarakat, sehingga tren ini dinilai akan bertahan seterusnya.

Penjualan lele hasil budidaya dalam ember sendiri tidak jauh berbeda dengan budidaya lele dalam kolam. Bahkan dari kegiatan ini, Esperanza bisa menjual hingga seluruh peralatan yang digunakan dalam budidaya.

Baca Juga:Budikdamber, Solusi Kreatif Menjaga Ketahanan Pangan Selama Pandemi Corona

“Kesulitannya itu pada tahap awal sendiri kita kebingungan dengan jumlah lele yang ideal ada di dalam ember,” terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak