Kenalkan Osteoarthritis, dr Asa Ibrahim: Kalian Nantinya Pasti Akan Kena

Ia menambahkan, keluhan utama dari penyakit ini adalah rasa nyeri saat jalan, menumpu, ditekuk, dan lain sebagainya.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 16 Oktober 2020 | 12:25 WIB
Kenalkan Osteoarthritis, dr Asa Ibrahim: Kalian Nantinya Pasti Akan Kena
Ilustrasi nyeri sendi, terkilir, keseleo. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Dokter Ortopedi Asa Ibrahim membagikan utas mengenai penyakit yang kemungkinan besar akan menyerang tubuh setiap manusia. Penyakit itu adalah Osteoarthritis.

Utas mengenai penyakit Osteoarthritis ini ia buat di laman Twitter pribadinya, @asaibrahim, pada Kamis (15/10/2020). Saat ini, unggahan tersebut telah memperoleh sebanyak 34,8 ribu suka, 10,5 ribu retweet, dan 476 tweet kutipan. Dalam utasnya, ia menjelaskan apa itu Osteoarthritis dan bagaimana cara menanganinya.

"Gaes, mngkin seumur hidup kalian ga akan kena sakit jantung, stroke, diabetes, gagal ginjal, usus buntu, bahkan mungkin kalian ga kena covid.. tapi ada suatu penyakit yg kalian nantinya pasti akan kena, yaitu OSTEOARTHRITIS, apa itu? bagaimana menangani nya? A THREAD," tulisnya di awal.

Ahli bedah tulang ini menjelaskan, Osteoarthritis merupakan suatu kondisi di mana terjadi kerusakan sendi pada tubuh manusia. Penyakit ini bisa menyerang semua sendi di tubuh manusia, tetapi yang paling sering terkena adalah sendi lutut, jari-jari, dan panggul.

Baca Juga:5 Manfaat Jahe untuk Kesehatan

Ia menambahkan, keluhan utama dari penyakit ini adalah rasa nyeri saat jalan, menumpu, ditekuk, dan lain sebagainya.

Diketahui melalui utas ini, penyakit ini oleh orang awam biasanya disebut sebagai pengapuran sendi, penuaan sendi, sendi dempet, ataupun oli sendi habis.

"Osteoarthritis (OA) kalo di masyarakat awam biasanya dikenal dgn berbagai nama, ada yg bilang PENGAPURAN SENDI, penuaan sendi, sendi dempet, oli sendi habis, dsb," terangnya.

Dokter Asa juga mengatakan bahwa semua orang bisa terkena penyakit ini karena beberapa faktor.

"Biasany kita liat di pasien org usia lanjut, yg nyebelin adalah KITA SEMUA AKAN KENA, bkn hanya saya, kamu, kita semua. kok bisa gitu? kenapa kita semua akan kena? karena penyakit ini adalah penyakit degeneratif," jelasnya.

Baca Juga:Punya Banyak Manfaat, Kunyit Bisa Redakan Nyeri Radang Sendi Lutut!

Dalam utas ini dijelaskan, penyakit degeneratif merupakan penyakit yang terjadi karena adanya proses penurunan fungsi-fungsi organ tubuh manusia seiring waktu.

Ahli bedah tulang ini mengibaratkan seperti mesin yang sudah dipakai puluhan tahun, pada akhirnya akan tekor dan ngadat, sama seperti sendi di tubuh manusia.

Ia kemudian menjelaskan hal apa yang menyebabkan lutut manusia rusak jauh lebih cepat dari yang seharusnya, selain karena faktor penuaan.

Hal yang pertama ialah adanya patah tulang di dekat sendi yang ditangani dengan tidak baik.

"Jadi kalau misal org lain sendinya baru akan terjadi pengapuran di usia 60 - 70, org dgn patah tulang pada sendi yg posisi tulangny tdk dikembalikan dgn baik bisa mengalami percepatan, bahkan dalam <3 - 5 tahun sejak terjadinya patah tulang," jelasnya.

Kemudian, hal selanjutnya ialah, kerap melakukan pekerjaan yang melibatkan angka-angka berat.

"Kalau pekerjaannya berat, byk angkat berat, jalan jauh, bolak balik terus tiap hari, kerusakan sendi akan terjadi lebih cepat, ibarat mesin dipake terus bebannya berat akan lebih cpt rusak yekan," ujar Asa.

Hal ketiga yang mempercepat pengapuran tulang ialah kondisi obesitas.

"Kondisi obesitas menurut penelitian sangat mempercepat kondisi kerusakan sendi2 di tubuh kita, di luar itu jg beresiko jauh lebih tinggi utk kejadian peny2 vaskular/pembuluh darah seperti stroke, serangan jantung, dsb @fspadana," jelas dia.

Selanjutnya, ia menjelaskan pula terkait penanganan kasus berat Osteoarthritis, yaitu dengan Operasi Total Knee Replacement (TKR) atau penggantian sendi lutut.

"TKR dilakukan pada pasien yang kerusakan sendinya sudah sangat parah, dengan obat sudah tdk bisa mengurangi nyeri lututnya, atau kadang karena terlalu byk obat sdh sampai muncul komplikasi akibat efek samping obat (pendarahan lambung, dsb)," cuitnya.

Ia juga menjelaskan bahwa prosedur TKR ini sudah sering dilakukan di Amerika. Untuk di Indonesia sendiri, TKR termasuk prosedur operasi yang cukup mewah, minimal memerlukan biaya Rp50-60 juta.

"Soo kesimpulanya, meskipun kita semua akan kena penyakit ini, tp pd org2 tertentu akan terkena jauh lbh cepat, terutama org dgn patah tlg dkt sendi, org dgn obesitas, dan org dgn pekerjaan yg sgt berat bertahun, kalo uda mulai sakit periksa ya k dokter," tambahnya.

Pada akhir utasnya, ia juga mengungkapkan terkait dengan apakah olahraga lari bisa mempercepat kerusakan lutut.

"Dari penelitian, low impact exrcise malah bersifat protektif ke tulang rawan lutut ASALKAN BB TDK OBESE. kalau obese, akan mempercepat kerusakan lutut," pungkasnya.

Utas yang mengedukasi ini pun menuai berbagai macam respons dari warganet.

"Thanks threadnya, Mas Asa," tulis akun @Arcane_Bean.

"Hai dok, saya fisioterapis :) saya banyak sekali menangani pasien OA seperti yg dokter jelaskan," ujar akun @agrifadila15.

Selain itu, akun @RatulangiSamy juga turut berkomentar, "Keren dok, makasih sangat bermanfaat."

Reporter: Dita Alvinasari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak