Menjalani kondisi ekonomi yang turun drastis selama lima bulan seperti ujian hidup yang tak dilupakan Supargito. Dirinya tetap bekerja meski usia sudah menginjak 70 tahun. Hal itu dilakukan lantaran anak-anaknya berada di luar kota, sehingga dibatasi untuk datang ke Yogyakarta.
Kondisi kasus pasien positif Covid-19 secara signifikan masih bertambah. Namun sejumlah objek wisata telah dibuka kembali.
Pelan tapi pasti, penginapan Supargito mulai didatangi pelanggan. Namun tak sebanyak sebelum wabah Corona.
Sehari sekitar 2-4 orang pelanggan datang menyewa homestay berjumlah 7 kamar itu. Saat menjelang akhir pekan kadang seluruh kamar miliknya penuh.
Baca Juga:Penjaga Homestay Tertidur di Sofa, Dua Pria Terekam CCTV Curi Ponsel
"Saat ini sudah kembali stabil tapi tidak seperti sebelumnya. Meski pendapatannya mepet, tapi kami terus syukuri," ungkap dia.
Hal itu juga dirasakan Wiji Lestari (50), pemilik penginapan di Jalan Kaliurang itu, juga mengaku belum sepenuhnya mendapat penghasilan yang sama seperti belum ada Covid-19.
Dalam sehari pihaknya bisa meraup Rp300-400 ribu dari hasil sewa kamar. Saat pandemi, hanya meraup Rp80-160 ribu, bahkan tidak ada pelanggan sama sekali.
"Sekarang sudah cukup baik, bisa sehari Rp200 ribu, ya yang penting disyukuri saja," ujar dia.
Wiji menganggap bahwa ada ujian yang harus manusia dapatkan dalam hidup. Bagi dia hal itu dilihat bagaimana manusia mengambil keputusan untuk bertahan.
Baca Juga:Knalpot Blombongan Bikin Resah, Warga Jalan Kaliurang: Kasihan yang Sepuh
"Tinggal manusianya yang mau sabar atau tidak. Tuhan juga sudah menyiapkan dan memberi rezeki yang sesuai. Selain sabar juga diikuti dengan pekerjaan kita," kata Wiji.