Antar Penumpang ke Tambakboyo, Driver Ojol Sleman Jadi Korban Perampasan

Pelanggan ini, kata Suhadi, mengeluarkan benda semacam palu untuk menakuti korban.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 17 Oktober 2020 | 19:50 WIB
Antar Penumpang ke Tambakboyo, Driver Ojol Sleman Jadi Korban Perampasan
Ilustrasi ojek online. (Suara.com/Ema Rohimah)

SuaraJogja.id - Sebuah peristiwa dugaan perampasan dialami seorang driver ojek online (ojol) saat mengantar penumpang ke Embung Tambakboyo, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Sleman. Korban bernama Achmad Nourisa Sun Akhra (28) kehilangan satu buah ponsel yang digunakan untuk bekerja.

Kapolsek Depok Timur Kompol Suhadi membenarkan adanya peristiwa itu. Korban mengalami dugaan perampasan pada 8 Oktober 2020.

"Iya benar terjadi dugaan perampasan oleh orang tak dikenal kepada pengendara ojol. Peristiwa terjadi pukul 20.00 WIB," ujar Suhadi, dikonfirmasi wartawan, Sabtu (17/10/2020).

Suhadi menjelaskan, mulanya korban tengah mendapat orderan penumpang dari aplikasi miliknya. Ia lalu menerima dan menjemput terduga pelaku.

Baca Juga:UU Cipta Kerja Ditolak rakyat, Menteri ATR: Ada Kekurangan Ayo Diperbaiki

"Keduanya lalu menuju Embung Tambakboyo tempat tujuan terduga pelaku. Namun sampai di tempat yang dimaksud, terduga pelaku langsung mengancam," kata dia.

Pelanggan ini, kata Suhadi, mengeluarkan benda semacam palu untuk menakuti korban.

Ia meminta barang berharga korban berupa ponsel yang digunakan untuk bekerja.

"Orang tersebut turun dan meminta paksa handphone korban. Dia mengancam dengan palu. Setelah itu terduga pelaku langsung kabur," jelas Suhadi.

Akibat peristiwa yang dialaminya, korban langsung mendatangi Mapolsek Depok Timur untuk membuat laporan.

Baca Juga:Viral Diduga Pelaku Klitih Kumpul di Maguwoharjo, Begini Penjelasan Polisi

"Setelah peristiwa itu, korban langsung datang ke kantor. Saat ini sedang kami selidiki lebih dalam lagi," ujar dia.

Meski diancam, korban tak mengalami luka. Hanya ponsel yang diambil, sedangkan kendaraan korban tak ikut dirampas oleh terduga pelaku.

"Hanya handphone yang diambil, kerugiannya mencapai Rp2,1 juta," kata dia.

Hingga kini penyelidikan masih terus dilakukan. Hal itu juga mengingat kejadian serupa telah menimpa sejumlah orang.

Saat ini tercatat ada enam laporan yang masuk ke dalam catatan kepolisian dengan kasus yang serupa.

"Masih kami selidiki dulu, kami juga mencari saksi-saksi lainnya, termasuk petunjuk yang ada," tambah Suhadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini