Bagi Dyah, tokoh Inem adalah bentuk karya seninya yang lain. Bukan hanya dalam bentuk tarian, Dyah juga ingin menciptakan sebuah karya seni yang memiliki dampak positif untuk masyarakat.
Bersembunyi di balik riasan badut dan pakaian kunonya, Inem mencoba hadir dan memberikan apa yang dimiliki untuk masyarakat yang membutuhkan serta mendengarkan langsung keluh kesah rakyat kecil.
Dari karya seni berupa tokoh tersebut, Dyah juga banyak diundang untuk hadir di berbagai acara-acara televisi. Ia juga mengaku dekat dengan beberapa tokoh papan atas.

Dengan menjadi sosok yang disebut orang gila tersebut, Inem justru mendapatkan banyak berkah dalam berbagai bentuk. Hal itu membuatnya ketagihan menjadi badut yang gemar berbagi. Meski dicaci, tetapi ia merasa berguna.
Baca Juga:Pendeta Wanita Alih Profesi Jadi Penari Telanjang, Mengaku Bahagia
Setiap Senin hingga Jumat, sejak pukul 15.00 WIB kediamannya selalu dihiasi semarak aksi anak-anak yang berlatih tarian karya-karyanya. Rasa lelah dan letih tidak menjadi penghalang Dyah untuk berhenti membagikan tradisi dan budaya Indonesia kepada generasi selanjutnya.
Sejak sinar matahari mulai lengser, hingga tenggelam di ujung hari, Dyah terus bergerak menebarkan rasa cinta kesenian pada generasi pemilik masa depan. Dari balik jendela rumahnya, anak, suami dan mertuanya memberikan dukungan untuk hal-hal baik yang dilakukan perempuan berhati tulus ini.