SuaraJogja.id - Sebagai grup musik penutup, Bootlesmooker tampil enerjik di Festival Musik Tembi 2020. Kedua pria asal Bandung ini tampil apik dengan latar alam terbuka. Sorot lampu warna warni menambah kesan dramatis penampilan Bottlesmoker kala itu.
Grup electronic music besutan Anggung Suherman (Angkuy) dan Ryan Adzani (Nobie) ini punya banyak karya yang cukup membuat banyak orang terkagum-kagum.
Bottlesmoker bahkan pernah menjadikan tanaman sebagai media bunyi yang digabungkan dalam medium musik elektronik. Grup musik yang pernah berkolaborasi dengan band folk Stars and Rabbit ini, mengaku bangga bisa tampil di Festival Musik Tembi 2020.
Kepada tim FMT 2020, Bottlesmoker sempat memberikan tanggapan terkait musik tradisi di era serba digital ini.
Baca Juga:Hari Ketiga FMT 2020, Grup Musik Lair di Bandara Kertajati Curi Perhatian
Menurut mereka di era 4.0 ini musisi bisa mengemas ulang musik tradisi dengan format-format yang baru dengan mempertahankan ciri khas mereka.
"Mengikuti era digital ini, sebenarnya musisi bisa punya archive ya, mengemas ulang musik tradisi dengan format baru namun tetap mempertahankan nilai-nilai mereka ya," tutur salah seorang personel Bottlesmoker.
"Senang banget kita bisa ikut di Festival Musik Tembi 2020 ini, meskipun secara virtual kita tetap bisa berekspresi dan berporses kreatif. Bahkan kita jadi lebih bebas dalam mencari format-format baru," imbuhnya.
Sebagai informasi, Festival Musik Tembi 2020 telah berlangsung sejak 26 Oktober sampai dengan puncaknya hari ini, Sabtu (31/10).
Acara Festival Musik Tembi 2020 ini dimeriahkan oleh beberapa grup musik terpilih dari berbagai daerah yakni: Komunitas Sing Seni (Bali), Cenglu (Surakarta, Jawa Tengah), Jaya Dwara Percussion (Sumedang, Jawa Barat), Njong (Tegal, Jawa Tengah), Bencoolen Dhol (Sanggar Seni Hentak Muharram Bencolen Art) (Bengkulu).
Baca Juga:Mantap! Komunitas dari Bali Bawakan Karya Ini di Festival Musik Tembi 2020