Slamet berharap, Pemda bisa mengatasi persoalan kantong parkir, yang jadi masalah serius dalam penerapan uji coba kawasan pedestrian Malioboro. Sebab tanpa adanya kebijakan kawasan pedestrian, Malioboro seringkali mengalami kemacetan karena kurangnya kantong parkir.
Apalagi, wacana pembangunan tiga titik kantong parkir dengan angkutan shuttle untuk masuk Malioboro hingga kini juga belum terealisasi. Karenanya, tanpa adanya tambahan kantong parkir, uji coba berapa kali pun, kata dia, tidak akan memberikan manfaat, dan justru sebaliknya, membawa dampak negatif bagi PKL, pemilik toko, tukang parkir, maupun orang-orang yang mencari makan dari kawasan Malioboro.
"Perlu dikaji ulang terkait [kawasan] pedestrian. Kalau seperti itu, maka kami yang terdampak luar biasa. Padahal ekonomi mulai bangkit, dan Malioboro jadi tujuan wisata Indonesia. Banyak rencana pengunjung akhirnya susah cari jalan, muter-muter. Ya mungkin baru pertama, belum terbiasa rute jalan yang harus dilalui, tapi paling tidak kantong parkir sangat penting," tandasnya.
Secara terpisah, Sekda DIY Baskara Aji mengungkapkan, pihaknya menunggu evaluasi penerapan kebijakan kawasan pedestrian Malioboro tersebut. Terlebih, kebijakan tersebut baru diterapkan sehari, sehingga banyak pihak yang baru beradaptasi.
Baca Juga:Badai La Nina Bakal Lewati 2 Wilayah di Gunungkidul dan 4 Berita SuaraJogja
"Kita kan belum melewati hari libur. Baru kemarin [diterapkan pedestrian]. Kita lihat seperti apa hasil uji cobanya. Namanya uji coba kan sambil berjalan kita perbaiki, bagaimana rekayasa [lalu lintas]," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi