Ke Kang Dedi Bareng Ayah, Akbar Cerita Jalan Kaki Bantul-Jakarta Cari Ibu

Ayah Akbar menceritakan, sang anak mulai menjadi pemulung sejak berumur 11 tahun, ketika kali pertama pergi meninggalkan rumah.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 08 November 2020 | 19:23 WIB
Ke Kang Dedi Bareng Ayah, Akbar Cerita Jalan Kaki Bantul-Jakarta Cari Ibu
Akbar bocah pemulung ditemani ayah menemui Dedi mulyadi - (Instagram/@dedimulyadi71)

SuaraJogja.id - Nama Muhammad Ghifari Akbar tengah mencuat di tengah perbincangan publik sejak viral fotonya membaca Al-Qur'an di pinggir jalan. Potret yang memperlihatkan sekilas kegiatan bocah pemulung ini pun mendatangkan simpati dari banyak pihak, termasuk anggota DPR RI Dedi Mulyadi.

Setelah sempat melakukan perbincangan via telepon, Akbar akhirnya bertemu dengan mantan bupati Purwakarta itu ditemani ayahnya.

Perbincangan secara langsung ketiganya pun diunggah ke akun Instagram @dedimulyadi71, Minggu (8/11/2020).

Kali pertama mengobrol bertatap muka, Dedi Mulyadi mengaku heran dengan logat kental Jawa Akbar.

Baca Juga:Syekh Ali Jaber Ajak Umrah Bocah Pemulung Viral yang Baca Alquran

Di balik logat itu, ternyata bocah asal Garut, Jawa Barat ini sempat pergi meninggalkan rumah seorang diri sampai ke Bantul, DIY demi mencari ibu.

Sang ayah menceritakan, putranya yang berusia 16 tahun itu ditinggalkan ibunya sejak berusia 2 tahun.

"Orang Garut [ibu Akbar]?" tanya Dedi Mulyadi.

Akbar bocah pemulung ditemani ayah menemui Dedi mulyadi - (Instagram/@dedimulyadi71)
Akbar bocah pemulung ditemani ayah menemui Dedi mulyadi - (Instagram/@dedimulyadi71)

TONTON VIDEONYA DI SINI.

"Orang Singajaya [kecamatan di Kabupaten Garut]," jawab ayah Akbar.

Baca Juga:Menangis, Syekh Ali Jaber Ingin Jadikan Akbar Bocah Pemulung Imam Besar

Ia melanjutkan, sang anak mulai menjadi pemulung sejak berumur 11 tahun, ketika kali pertama pergi meninggalkan rumah.

"Pergi sampai ke Jawa kayaknya ya? Makanya ngomong logatnya Jawa," sahut Dedi Mulyadi, dibenarkan Akbar.

Akbar mengungkapkan, saat itu ia melakukan perjalanan tanpa tujuan hingga sampai ke Bantul dengan berjalan kaki dan terkadang menumpang mobil bak terbuka.

"Nah habis itu di Bantul cari rongsok lagi," tutur Akbar.

Setelah itu, dari Bantul Akbar mengaku kembali ke Jakarta dengan berjalan kaki sambil memulung. Uang yang dia kumpulkan dipakainya untuk membeli makan. Sedangkan untuk tidur, Akbar selalu singgah di masjid.

Melintasi Karawang, Akbar membutuhkan waktu sekitar satu bulan saat itu untuk sampai ke Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak