Berhasil Terapkan SNI bagi UMK, DIY Jadi Role Model

BSN berupaya ikut mendorong kebangkitan ekonomi, terutama semangat UMK.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 10 November 2020 | 20:22 WIB
Berhasil Terapkan SNI bagi UMK, DIY Jadi Role Model
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi BSN Zul Amri - (SuaraJogja.id/HO-BSN)

SuaraJogja.id - DIY terpilih menjadi tuan rumah Quality Expo (IQE) ke-8. Dalam pameran yang digelar Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada 12-15 November 2020 ini, DIY dinilai berhasil menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) pasar rakyat, pelayanan publik, dan pembinaan penerapan SNI bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) pada 2019 lalu. Bahkan Gubernur DIY Sri Sultan HB X mendapatkan anugerah Tokoh Standardisasi untuk kategori Pemda Tingkat I .

"Potensi Yogyakarta cukup besar, sehingga kami ingin meningkatkan kolaborasi/kerja sama dengan BSN untuk mempromosikan produk unggulan ber-SNI," papar Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi BSN Zul Amri di Yogyakarta, Selasa (10/11/2020).

Sebagai provinsi yang memiliki kota industri, kota pelajar, dan juga kota wisata, DIY layak menjadi role model bagi pemerintah daerah lainnya dalam mengembangkan standardisasi dan penilaian kesesuaian. Karenanya, IQE yang digelar di DIY diharapkan dapat mempertemukan pemangku kepentingan untuk bertukar informasi dan bertransaksi baik secara offline maupun online.

BSN berupaya ikut mendorong kebangkitan ekonomi, terutama semangat UMK. Dengan demikian, mereka bisa lebih produktif dan inovatif di tengah pandemi yang belum juga usai.

Baca Juga:Buruh Sukabumi Hitung KHL Sendiri, Hasilnya Rp3.516.669 per Bulan

"Karenanya IQE digelar di Yogyakarta sebagai bentuk apresiasi kami kepada pemda atas komitmennya dalam mengembangkan dan menerapkan SNI," paparnya.

Sementara Kepala Bagian Humas BSN Denny Wahyudhi mengungkapkan, pandemi COVID-19 membuat IQE digelar berbeda dibandingkan tahun lalu, mulai dari pembatasan jumlah peserta pameran yang berkurang.

"Tahun ini ada 12 instansi dan 30 stand, namun tahun lalu yang acaranya digelar di Semarang mencapai 70 stand," jelasnya.

Kegiatan tersebut diharapkan menjadi momentum bagus untuk mendorong produk UMK di era adaptasi kebiasaan baru. UMK harus mampu berinovasi, kreatif, dan produktif dengan tetap menjalani hidup sehat dan beradaptasi dengan cara hidup yang baru.

"Kami berharap produk yang ditampilkan bisa membawa inspirasi dan manfaat bagi masyarakat serta mendorong para pemilik produk menyetandarkan kualitas sesuai SNI," imbuhnya.

Baca Juga:Sri Sultan Minta Penanganan Terdampak Merapi Jangan Mengulang Kejadian 2010

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak