Jauh dari Bencana Primer, Pemkot Jogja Tetap Siaga Antisipasi Erupsi Merapi

Ia menjelaskan, ancaman bencana sekunder itu misalkan saja terkait dengan aktivitas Gunung Merapi, yang saat ini tengah meningkat.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 12 November 2020 | 13:15 WIB
Jauh dari Bencana Primer, Pemkot Jogja Tetap Siaga Antisipasi Erupsi Merapi
Simulasi pelaksanaan penanganan bencana di Embung Langensari, Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta pada Kamis (12/11/2020) - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota Yogyakarta dan Polresta Yogyakarta beserta jajaran Forkompinda mengadakan apel kesiapsiagaan bencana dan simulasi penanganan bencana sekaligus sebagai puncak dari gerakan Ops Aman Nusa II Progo 2020 di Embung Langensari, Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta pada Kamis (12/11/2020).

Apel kesiapsiagaan ini dipimpin langsung Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti serta dihadiri beberapa pejabat terkait, mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY hingga Basarnas DIY.

Haryadi menyebutkan bahwa apel kesiapsiagaan bencana selalu rutin dilaksanakan di wilayah Kota Yogyakarta. Kendati wilayahnya memang tidak dibayangi ancaman bencana primer, tetapi antisipasi tetap harus dilakukan terhadap penanganan ancaman sekunder bahkan tersier.

Ia menjelaskan, ancaman bencana sekunder itu misalkan saja terkait dengan aktivitas Gunung Merapi, yang saat ini tengah meningkat. Jika nantinya ada hujan dengan intensitas yang tinggi di puncak, bukan tidak mungkin lahar dingin dan banjir akan mengarah ke kota.

Baca Juga:Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, 1.294 Warga Telah Dievakuasi

Sementara, ancaman tersier terkait dengan tempat pengungsian juga harus persiapkan. Selain itu, kerusakan lingkungan dan kerawanan ekonomi serta sosial di masyarakat perlu diperhatikan.

"Sebelum kegiatan apel ini sebelumnya sudah dilaksanakan apel-apel di setiap tingkat kecamatan se-Kota Yogyakarta. Jadi ini adalah puncaknya," kata Haryadi saat ditemui awak media usai acara apel kesiapsiagaan di Embung Langensari, Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

Menurutnya, apel yang sudah terlebih dahulu dilaksanakan di setiap kecamatan menjadi penting. Sebab, masyarakat sejatinya memang dimiliki oleh setiap wilayah di masing-masing kecamatan.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti melakukan pengecekan terhadap alat-alat penanganan bencana di Embung Langensari, Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta pada Kamis (12/11/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti melakukan pengecekan terhadap alat-alat penanganan bencana di Embung Langensari, Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta pada Kamis (12/11/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Diharapkan apel kesiapsiagaan ini menjadi salah satu bentuk antisipasi yang dilakukan oleh semua pihak. Jadi bukan hanya semata-mata menyiapkan saja teknis yang ada tapi merupakan langkah antisipatif terhadap potensi bencana yang ada di sekitar.

"Itu yang penting, seluruh jajaran baik muskipa kecamatan se-Kota Yogyakarta dan muspika Kota Yogyakarta harus dapat mengoptimalkan kerja sama untuk mengantisipasi hal yang tidak kita harapkan yaitu bencana alam apapun bentuknya," tegasnya.

Baca Juga:Ribuan Warga Dievakuasi Seiring Meningkatnya Aktivitas Gunung Merapi

Kesiapsiagaan ini juga sebagai komitmen seluruh jajaran Pemkot Yogyakarta guna menciptakan suasana Jogja yang aman dan terkendali khsusunya jelang pergantian tahun. Diharapkan Haryadi, baik masyarakat dari luar yang akan datang ke Jogja maupun warga Jogja sendiri bisa merasa tenang dengan kondisi yang ada.

"Semoga bisa terkonsolidasi dengan baik dengan teman-teman muspika untuk menyiapkan posko-posko penanganan antisipasi bencana sehingga tidak gagap dalam menghadapi bencana yang datang," ucapnya.

Sementara itu, Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro, menuturkan pihaknya sudah menyiapkan anggota dan peralatan yang ada untuk menghadapi bencana yang bisa terjadi kapan saja. Tidak hanya mengantisipasi bencana yang terjadi secara langsung tapi juga mengamankan lokasi yang kemungkinan akan ditinggal oleh warga saat mengungsi.

"Personel Polresta Yogyakarta total ada 1.400, yang akan kita siapkan sekitar 900 orang. Saat ini polsek juga sudah siaga. Pengamanan barang berharga dan evakuasi nanti juga akan dilakukan dibantu dari BPDB dan tim SAR juga," ucap Purwadi.

Usai menjalani apel dilanjutkan dengan simulasi penanganan bencana yang dilakukan oleh beberapa personel terkait. Simulasi ini juga melibatkan warga dengan memperagakan antisipasi bencana banjir dan angin kencang.

Penanganan masyarakat dari mulai evakuasi di rumah hingga ke barak pengungsian dilakukan dengan cermat dan sigap. Tidak lupa pertolongan pertama, edukasi bagi warga yang tidak mau mengungsi hingga pengamanan harta benda warga pengungsi juga turut dilakukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak