Luhut juga menyebutkan, bahwa nilai tambah dalam industri sebagai hal yang penting. Jika semua orang bisa disiplin dan kerja tim yang baik, angka impor minyak mentah akan mengalami penurunan seperti yang ada saat ini. Mulai dari B20 hingga saat ini menjamah pada B30. Nilai tambah industri saat sudah bisa merambah pada ekspor kendaraan sebanyak 4 Milyar Dolar untuk mobil roda empat.
Indonesia punya cadangan yang cukup untuk menjadi pemain kunci dalam industri Baterai EV. Luhut menyampaikan bahwa apa yang dia paparkan bukanlah sebuah mimpi namun merupakan sesuatu yang sedang berjalan. Negara memiliki potensi untuk membuat produksi baterai litium. Luhut menyebutkan pihaknya akan menggunakan nikel.
"Kita akan masuk pada global supply chance dari banyak materi yang saya sebutkan," terangnya.
Dengan hal itu, Luhut menyampaikan bahwa bangsa Indonesia tidak hanya bergantung pada ekspor barang-barang mentah tapi juga produksi barang jadi. Strateginya, negara akan berteman dengan negara manapun. Hal itu sudah dikerjakan selama beberapa waktu lalu hingga saat ini sudah mencapai beberapa fasilitas yang tidak didapat negara lainnya.
Baca Juga:Luhut Sesalkan Pejabat Hadiri Kerumunan di Ruma Rizieq, Gubernur Anies Kah?
Luhut menyebutkan bahwa masyarakat terkadang menutup mata dari kemajuan yang ada di beberapa sisi dengan kepemimpinan yang jelas. Sementara di luar negeri Indonesia justru mendapatkan apresiasi dari beberapa pihak dan disebut melakukan berbagai hal yang dipresentasikan secara jelas dan dilakukan secara profesional.
Beberapa program yang tengah dipersiapkan akan melibatkan anak-anak muda sebagai pengelolanya. Selain itu, ada banyak anak muda juga yang sudah ikut andil dalam beberapa program yang berjalan. Sebagai seorang tentara mengakui bahwa selama beberapa tahun mengenal Jokowi, Luhut mengakui kinerja Presiden yang benar-benar ingin merubah Indonesia menjadi lebih baik.