SuaraJogja.id - Di masa tua, idealnya orang-orang akan beristirahat dan masa senja. Namun, tak semua orang dapat beruntung untuk merasakan hal itu. Sebagian orang tetap harus banting tulang untuk menghidupi dirinya.
Salah satu contohnya adalah pria paruh baya ini. Usianya sudah mencapai 93 tahun, nyaris satu abad. Meskipun sudah tak lagi muda, ia tetap membanting tulang untuk mencari nafkah.
Kisah ini dibagikan oleh akun jejaring sosial @wonderfuljogja. Kakek ini tetap semangat mencari pundi-pundi rupiah dengan berjualan soto ayam.
Setiap harinya, kakek ini berjualan soto ayam menggunakan gerobak di pinggir jalan. Ia menempatkan gerobaknya di bawah pohon rindang agar tak tersengat teriknya matahari.
Baca Juga:Bersihkan Ruko, Warga Kampar Tewas Tersambar Petir di Pelalawan
Lokasi berjualannya berada di Jalan Mayor Suryotomo, tepatnya di barat jalan sebelum pertigaan menuju Toko Progo Yogyakarta. Kakek ini menjajakan sotonya persis di samping angkringan.
Ia mendorong gerobak dari rumah hingga ke lokasi ini seorang diri. Panasnya cuaca Yogyakarta tak menjadi halangan kakek ini untuk mencari rejeki.
Menyajikan soto untuk setiap pengunjung yang datang sudah menjadi rutinitas baginya. Semangkuk soto ayam yang ia jual dibanderol seharga Rp 7 ribu saja.
Ia selalu melayani pelanggan yang datang dengan ramah. Senyumnya tak pernah lepas dari wajah yang telah dipenuhi kerutan.
Unggahan ini tentu saja membuat banyak warganet tersentuh. Hingga Selasa (24/11/2020) unggahan ini sudah disukai sebanyak hampir 10 ribu akun.
Baca Juga:Penuh Haru, Ini Momen Pertama Irwansyah Merasakan Tendangan Calon Bayinya
"Dari jaman kecil selalu beli soto simbah ini karena ayah kerja di toko dekat situ. Sotonya simbah ini enak karena pakai potongan tahu bacem, apalagi tambah perkedel. Sehat terus ya mbah," ucap seorang warganet memberikan testimoni.
Banyak juga warganet yang mendoakan kakek ini agar selalu sehat.
"Sehat terus ya mbah. InsyaAllah pekerjaan mbah saat ini bisa jadi ladang pahala untuk di akhirat kelar," komentar warganet memberikan doa.