Rekonstruksi Pembunuhan di Kentungan, Kronologi Faizal Tewas dari 52 Adegan

Rekonstruksi diawali adegan saat korban, yang memboncengkan istrinya, datang ke rumah tersangka FEY.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 26 November 2020 | 18:21 WIB
Rekonstruksi Pembunuhan di Kentungan, Kronologi Faizal Tewas dari 52 Adegan
Salah satu adegan rekonstruksi dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian dan berujung pembuangan mayat korban di lapangan Kentungan, Kamis (26/11/2020). - (SuaraJogja.id/Uli Febriarni)

SuaraJogja.id - Polsek Depok Timur merekonstruksi ulang kasus dugaan penganiayaan hingga menyebabkan kematian FAR (22), warga Gamping, Sleman.

Kasus yang mencuat pada 9 November 2020 itu diikuti dengan pembuangan jenazah korban di pojok Lapangan Kentungan.

Kapolsek Depok Timur Kompol Suhadi mengatakan, rekonstruksi ini menjadi upaya aparat dalam mencocokkan keterangan saksi dan tersangka.

"Rekonstruksi bertujuan untuk mendapat gambaran peristiwa yang terjadi secara utuh," kata dia, Kamis (26/11/2020).

Baca Juga:Jalur Tak Aman, Penumpang Ambulans Menjerit Saat Lewat Underpass Kentungan

Ia menjelaskan, rekonstruksi dilakukan di dua lokasi. Pertama, di rumah tersangka FEY di kawasan Kentungan, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Sleman. Kedua, di selatan Lapangan Kentungan, tempat kedua tersangka membuang jasad korban.

Dalam rekonstruksi yang memeragakan kembali sekitar 52 adegan tindak penganiayaan itu, kedua tersangka -- FEY dan ASP alias Bowo -- turut pula dihadirkan. Polisi juga menghadirkan istri korban, D, sebagai saksi.

Rekonstruksi diawali adegan saat korban, yang memboncengkan istrinya, datang ke rumah tersangka FEY.

Setibanya korban dan istri di rumah tersebut, sudah ada kedua tersangka dan seorang wanita yang diketahui minta dibuatkan tato.

Adegan selanjutnya, digambarkan ada percekcokan antara korban dan kedua orang tersangka.

Baca Juga:Sepekan Buron, Pelaku Pembunuhan di Lapangan Kentungan Dicokok Polisi

Situasi kemudian memanas. Kedua tersangka langsung menghajar korban. Sang istri, yang melihat suaminya terluka, berteriak untuk meminta pertolongan. Namun, tidak ada yang mendengar jeritan tersebut karena peristiwa terjadi dini hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak