SuaraJogja.id - Terduga pelaku kejahatan jalanan, atau yang populer di tengah masyarakat dengan istilah klitih, di Maguwoharjo, Depok, Sleman, telah dikembalikan kepada orang tua mereka.
Kanit Reskrim Polsek Depok Timur Iptu Aldhino Prima membenarkan adanya penangkapan terduga pelaku kejahatan jalanan, pada Sabtu (5/12/2020) pukul 03.00 WIB.
Penangkapan oleh Unit Reskrim Polsek Depok Timur dipimpin oleh dirinya sendiri.
Turut serta dalam giat itu, Panit 1 Iptu Bambang Widiatmoko dan sejumlah anggota Polsek Depok Timur.
Baca Juga:Babak Belur, 2 Remaja Diduga Pelaku Klitih Diamankan Warga Maguwoharjo
"Pelaku ditangkap berdasarkan laporan warga," kata dia, Sabtu.
Panit 1 Polsek Depok Timur Iptu Bambang Widiatmoko mengatakan, laporan datang dari warga Pedukuhan Kembang, Kalurahan Maguwohajo, bernama Aditya Kusuma serta Danang Jaya sebagai saksi atas laporan tersebut.
Pelapor dan saksi diketahui sebagai anggota Redam / Linmas Kalurahan Maguwoharjo yang sedang melakukan patroli wilayah di Maguwoharjo.
Sesampainya di Jl Solo Km 9, Pedukuhan Kalongan, keduanya menghentikan sepeda motor yang mencurigakan.
"Saat digeledah, dijumpai seorang pembonceng telah membawa senjata tajam jenis celurit yang dipegang di tangannya. Keduanya kemudian diamankan di kantor Kalurahan Maguwoharjo, selanjutnya dilaporkan ke Polsek Depok Timur," ungkapnya.
Baca Juga:Sudah Ada 3 Kejadian, Sewon Rawan Kejahatan Jalanan
Atas adanya laporan dugaan perkara pidana, sebagaimana dimaksud dalam UU Darurat No 12 Tahun 1951 tentang membawa, menguasai senjata tajam tanpa izin itu, tak lama petugas gabungan Polsek Depok Timur datang ke kantor Kalurahan Maguwoharjo untuk membawa terduga pelaku ke Mapolsek.
"Pelaku pembawa senjata tajam berinisial ADS, warga Wanujoyo Kidul, Srimartani Piyungan Bantul. Lahir pada 2004 (16 tahun). Sedangkan satu lainnya merupakan pengendara (joki)," kata dia.
Selain mengamankan keduanya, polisi juga menyita barang bukti berupa sebilah celurit bergagang kayu dan satu unit motor matic jenis Honda Beat warna hitam.
Penangkapan diikuti pemeriksaan terhadap saksi dan pelaku, didampingi pihak orang tua pelaku serta penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
Pascapemeriksaan, pelaku sementara dikembalikan kepada orang tuanya.
"Tetapi tetap kami bebani untuk wajib lapor setiap Senin dan Kamis," ungkapnya.
Kontributor : Uli Febriarni