SuaraJogja.id - Tertangkap basah beberapa kali selingkuh dengan sejumlah perempuan, Lurah Rejosari Kapanewonan Semin Gunungkidul, Paliyo dituntut mundur dari jabatannya.
Rabu (16/12/2020) siang, ratusan warga Kalurahan Rejosari, Kapanewon Semin mendatangi balai kalurahan setempat. Mereka berunjuk rasa menuntut Paliyo untuk mundur dari jabatannya. Aksi terus berlangsung hingga sore hari karena proses mediasi berlangsung alot.
Ratusan warga baik pria, wanita, tua dan muda berdatangan ke balai kalurahan setempat dengan menggunakan berbagai kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Mereka membentangkan berbagai spanduk tuntutan agar Lurah Paliyo mundur dari jabatannya. Beberapa perwakilan warga melakukan orasi di halaman Balai Kelurahan tersebut.
"Paliyo harus mundur. Karena sudah tidak layak menjadi pemimpin, memberi contoh yang buruk dan merusak rumah tangga orang," ujar salah satu orator aksi, Ranusuntoro, Rabu (16/12/2020).
Baca Juga:Akui Kemenangan Sunaryanta di Pilkada Gunungkidul, Ini Kata Sutrisna Wibawa
Kepada awak media, Ranusuntoro mengatakan, Paliyo beberapa kali kepergok berselingkuh namun tak pernah kapok dan selalu mengulangi perbuatannya. Beberapa kali ulah Paliyo terpergok warga dan beberapa kali pula dilakukan mediasi. Lurah tersebut bahkan sempat menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.
Namun surat pernyataan yang telah ditulis dan ditandatangani oleh Paliyo tak pernah ditepati. Ranusuntoro menyebut pada bulan Juni lalu Paliyo kedapatan berduaan dengan wanita lain di kamar sebuah penginapan di Wonogiri. Aksi bejat si lurah digrebek oleh suami perempuan tersebut.
"Paliyo telah menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perselingkuhan yang dilakukan dengan warga setempat,"ujar Ranu.
Namun demikian, ternyata surat kesanggupan yang ditandatangani dihadapan warga tersebut tak berarti bagi Paliyo. Bulan November 2020 lalu, Paliyo kembali tertangkap tangan berduaan dengan salah seorang anggota badan permusyawaratan Kalurahan (BPKal).
Bukannya berhenti berbuat salah, Paliyo justru kembali melakukan perbuatannya dengan orang yang berbeda. Warga semakin marah karena yang diajak selingkuh adalah End, wanita yang merupakan anggota BPKal setempat, dimana kedua insan tersebut seharusnya menjaga nama baik Kalurahan Rejosari.
Baca Juga:Rekapitulasi Pilkada Gunungkidul, Sunaryanta-Heri Susanto Menang 33,1%
Karena aksi bejat tersebut, pihaknya bersama 5.500 warga lainnya dari 15 padukuhan yang memiliki hak pilih merasa dikecewakan dengan sikap Paliyo yang berkali-kali melakukan tindakan perselingkuhan. Pada akhir November kemarin, warga sendiri mendapatkan rekaman perselingkuhan tersebut.
"Pihak perempuan mengakui telah berbuat tidak seronoh dengan Paliyo. Kami sudah mengumpulkan data, semua bukti berupa surat pernyataan bermaterai dan video pengakuan sudah kami dapatkan," paparnya.
Warga menuntut mundur Paliyo yang sering berganti-ganti pasangan selingkuh tersebut. Karena jika dibiarkan maka hal ini tentu membuat warga was-was.
"Ini kan hal yang tidak lazim dilakukan oleh lurah. Seharusnya lurah memberikan contoh yang baik tidak malah jadi tukang selingkuh. Ini soalnya tindakan tercela yang sangat memalukan," tukas Rus.
Saat warga melakukan demonstrasi, Paliyo masih melakukan klarifikasi bersama 15 BPKal yang ada di Rejosari. Namun audiensi itu sendiri dilakukan secara tertutup.
Dar, salah seorang warga Rejosari mengaku rumah tangganya pernah nyaris hancur akibat ulah Paliyo. Lurah Rejosari itu pernah menjadi orang ketiga dalam biduk rumah tangga Dar dan istrinya. Ia pernah memergoki istrinya tengah bersama Paliyo di sebuah penginapan di Wonogiri.
"Saya curiga terus saya buntuti. Saya tunggui sampai mereka keluar dari penginapan. Saya interogasi, mereka mengakui. Cuma kemarin diselesaikan di Padukuhan. Keduanya buat pernyataan tak akan mengulang, e kok bulan kemarin ketahuan lagi selingkuh dengan wanita lain," ujar Dar geram.
Kontributor : Julianto