SuaraJogja.id - Salah satu ilmuwan UGM, dr. Adi Utarini masuk dalam daftar 10 Tokoh Berpengaruh Dunia Sains 2020 versi jurnal bergengsi Nature.
Peneliti Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM masuk dalam daftar ini berkat perannya dalam memimpin penelitian pionir dalam upaya untuk mengatasi penyakit demam berdarah.
"Ini adalah upaya terobosan untuk menemukan harapan baru pengendalian demam berdarah. Yang kita lakukan adalah sebuah intervensi lingkungan dengan nyamuk Aedes aegypti yang sudah ada bakteri Wolbachia," terangnya dalam tayangan langsung melalui Instagram bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Nizam, seperti disitat dari situs resmi UGM.
Nature menyebut ilmuwan yang akrab disapa Uut itu sebagai mosquito commander atau komandan nyamuk, dan memaparkan capaian tim peneliti World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta yang berhasil menurunkan kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta sebesar 77 persen.
Baca Juga:Apa Kabar GeNose UGM? Alat Deteksi Covid-19 Hanya Dalam 80 Detik Buatan UGM
Hasil ini menuai pujian dari epidemiolog dan dianggap sebagai sebuah kemenangan yang sudah lama ditunggu atas suatu virus yang telah mewabah di banyak negara, terutama di negara-negara berpendapatan rendah di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.
"impak kepada masyarakat adalah ketika nyamuk di suatu wilayah semua sudah mengandung Wolbachia, maka kemudian ketika nyamuk menggigit, virus tidak ikut berpindah pada manusia," terang Uut.
Penelitian ini, terangnya, telah berlangsung hampir sepuluh tahun. Pada tahun 2016 hingga tahun 2017, WMP menyerahkan 7 ribu ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia di 7 kelurahan di Kecamatan Tegal Rejo dan Wirobrajan, yang kemudian dimonitor selama beberapa waktu.
Dari penyebaran nyamuk ber-Wolbachia tahap pertama, ditemukan bahwa nyamuk tersebut mampu bertahan dengan jumlah yang tinggi dalam populasi dan tetap konsisten.
"Secara lingkungan ini intervensi yang sangat sustainable. Jika sudah di atas 60 persen kita hentikan pelepasan, dan secara alami akan terjadi perkembangbiakan," paparnya.
Baca Juga:Dies Natalis Ke-71 UGM, Anies Baswedan Bagikan Potret Masa Kuliah Ekonomi
Penelitian ini pun rencananya akan terus dilanjutkan dalam rangka menurunkan angka kejadian demam berdarah di DIY, dengan hasil penelitian ini diharapkan bisa dilaksanakan di daerah lain di Indonesia.
- 1
- 2