SuaraJogja.id - Politikus asal Nusa Tenggara Barat, Fahri Hamzah memberikan ucapan selamat kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menaprekraf) yang baru dilantik, Sandiaga Uno. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Fahri berpesan agar Sandiaga bisa menjadi kekuatan rekonsiliatif. Meskipun Sandi bukan pejabat polkam, namun Fahri menilai jika mantan kandidat calon wakil presiden tersebut membawa beban dari pemilihan presiden tahun 2019.
Melalui akun Instagram pribadinya, Fahri mengunggah fotonya bersama dengan Sandiaga Uno. Dalam potret tersebut, Fahri nampak memegang buku berjudul 'Sandiaga yang Terus Berlari'. Keterangan pada foto tersebut berupa tulisan Fahri bertajuk 'Apakah Kita Masih Akan Bertengkar'. Dengan beban dari pemilihan presiden tahun 2019 lalu, Fahri menyebut Sandi bukan hanya bekerja membangun pariwisata tapi juga membangun silaturahim.
"Selamat bekerja pak @sandiuno - pesan terkuat pada beliau adalah menjadi kekuatan rekonsiliatif. Memang beliau bukan pejabat di bidang polkam tapi beliau membawa beban politik Pilpres 2019. Jadilah bukan sekedar membangun parawisata tapi membangun silaturahim antar anak bangsa," tulis Fahri.
Secara pribadi, ia termasuk yang mendukung Presiden Jokowi untuk menggunakan hak prerogatifnya guna mengangkat lawan politiknya masuk dalam Kabinet Indonesia Maju demi rekonsiliasi. Persatuan dibutuhkan untuk menghadapi krisis yang ada saat ini. Namun, ia juga kecewa karena perseteruan tidak dihentikan dan hilangnya inisiatif. Kekecewaannya itu, ia titipkan kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Baca Juga:10 Orang yang Harus Divaksin Covid-19 Pertama Kali Versi Fahri Hamzah
Menurutnya, Prabowo tidak terlihat menggunakan celah yang ada untuk mendamaikan keadaan. Padahal mantan pasangan Sandiaga dalam pilpres 2019 tersebut adalah jantung kekuatan oposisi. Seharusnya Prabowo bisa mengajak pemerintah merangkul oposisi dan bukan justru memusuhinya. Bahkan, ketika seorang militer aktif secara overaktif berkali-kali ikut campur dalam politik keamanan sipil, Prabowo juga diam.
"Seharusnya beliau mendampingi presiden untuk menjelaskan bahwa dalam demokrasi kita sekarang militer harus berada di belakang. Pak Menhan ada apa?," tanya Fahri kepada Prabowo.
Setahun yang lalu, adalah proses belajar. Fahri ingin melihat apakah di tahun 2021 kedepan, akan tetap ada pertengkaran dan saling merusak atau tiba masa kelembutan hati untuk saling memaafkan. Ia menitipkan pertanyaan tersebut kepada Prabowo dan Sandiaga yang sudah memilih berada di dalam pemerintahan. Sebagai rakyat melihat, orang-orang di dalam bui, dikejar, dipersekusi dan dicari kesalahannya dengan perasaan bahwa lambat laun semua akan memilih menjadi bagian pertarungan perang saudara.
"Ayolah pak Prabowo dan pak Sandiaga Uno ajak pak Jokowi dan Kyai Ma’ruf mengakhiri semua ketegangan ini. Mari mulai lagi rekonsiliasi. Kalian berempat sudah satu perahu. Kami dukung persatuan dan kolaborasi. Ayolah. Bismillah!," terang Fahri.
Ia dengan jelas mendorong empat orang yang sebelumnya bertarung dalam pemilihan presiden tahun 2019 lalu itu untuk bersatu menciptakan kedamaian dan rekonsiliasi. Fahri akan mendukung persatuan dan kolabirasi empat pihak tersebut. Sejak diunggah Kamis (24/12/2020), ungkapan rasa kecewanya pada Prabowo itu sudah disukai lebih dari 11 ribu kali. Ada ratusan komentar yang juga ikut ditinggalkan warganet.
Baca Juga:ILC Berhenti Tayang, Fahri Hamzah Dapat Honor Terakhir: Amplop Bersejarah
"Kasihan yang dulu bela mati-matian Prabowo Sandi sampe dibui ya Allah, Bapak-bapak timbul dalam kabinet, rakyat yang mendukung kalian tenggelam," tulis akun @desyendahlestari17.
"Yap betul, jangan ada kekuatan lain yang lebih dari presiden untuk mengambil keputusan rekonsiliasi. Saya setuju-setuju saja mereka bergabung, toh politik itu cair dan jangan baperan kalau berpolitik. Tapi saya sedih dengan perlakuan terhadap ulama yang kritis kepada pemerintah. Karena pada akhirnya kita menyadari bahwa oposisi sebenarnya itu adalah para ulama," komentar akun @mariaandesti.
"Sama kecewa dengan Pak Prabowo yang mendiamkan politik menarik-narik tni polri sehingga tidak lagi netral," tanggapan akun @bundaamdara.
Sementara akun @ibnu_timar-u mengatakan, "Saya pikir akan masih bertengkar selagi Prabowo - Sandi tidak amanah membawa suara pendukungnya saat Pilpres."