Iringi Pemakaman Kiai Najib di Bantul, Santri Ponpes Krapyak Penuhi Makam

Silih berganti, jemaah mengikuti prosesi pemakaman dan membacakan doa untuk pengasuh Ponpes Al Munawwir Krapyak tersebut.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 05 Januari 2021 | 16:40 WIB
Iringi Pemakaman Kiai Najib di Bantul, Santri Ponpes Krapyak Penuhi Makam
Sejumlah santri dan jemaah Nahdlatul Ulama (NU) mendoakan almarhum pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwir, Kiai Muhammad Najib Abdul Qodir, di pemakaman keluarga Al Munawwir, Dongkelan, Kasihan, Bantul, Selasa (5/1/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Ribuan santri dan alumni Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak mengiringi pemakaman sang pengasuh ponpes, Kiai Muhammad Najib Abdul Qodir, di makam keluarga Al Munawwir, Dongkelan, Kasihan, Bantul.

Jenazah Kiai Najib diberangkatkan dari rumah duka pukul 14.00 WIB. Iring-iringan mengawal almarhum hingga ke pemakaman di Dongkelan.

Dari pantauan SuaraJogja.id di lapangan, jenazah tiba di makam keluarga sekitar pukul 14.30 WIB.

Puluhan santri serta jemaah Nahdlatul Ulama (NU) sudah berkumpul menyambut almarhum.

Baca Juga:Ini Kesaksian Putri Gus Mus Tentang Kiai Najib Abdul Qodir yang Luar Biasa

Lantunan surat Al Fatihah dibacakan berkali-kali oleh santri Ponpes Al Munawwir.

Silih berganti, jemaah mengikuti prosesi pemakaman dan membacakan doa untuk pengasuh Ponpes Al Munawwir tersebut.

Hadir juga keluarga besar Kiai Najib. Salah seorang menantu almarhum, Mashudi Faturrahman, ikut mendoakan mertuanya.

Lebih kurang pemakaman berlangsung selama 1,5 jam. Pukul 15.00 WIB pemakaman usai.

Santri serta jemaah NU bergantian mendoakan almarhum usai pemakaman.

Baca Juga:Berduka, Ustaz Yusuf Mansur Menangis Kiai NU Najib Abdul Qodir Meninggal

Anggota Dewan Pengasuh Ponpes Al Munawwir, Fairuzi Afiq Dalhar, mengaku cukup kehilangan atas wafatnya sosok Kiai Najib.

"Kami sekeluarga merasa kehilangan karena dalam hal ilmu tentang Al-Qur'an beliau betul-betul menguasai," ungkap Fairuzi, dihubungi melalui sambungan telepon, Senin.

Pemakaman sendiri memang awalnya direncanakan hanya terbatas. Namun karena almarhum memiliki pengikut yang banyak, pihak pengasuh hanya bisa memberi imbauan untuk menjaga protokol kesehatan (prokes).

"Kami sudah minta dibatasi tadi, karena kita melihat kondisi seperti ini. Tadi yang di tempat pemberangkatan kami minta tidak usah datang ke makam (agar tidak berkerumun)," jelas dia.

Kiai Muhammad Najib Abdul Qodir wafat pada Senin (4/1/2021) sekitar pukul 17.15 WIB di rumahnya.

Penyebab wafatnya belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa bulan terakhir, kata Fairuzi, Kiai Najib mengeluhkan seperti syaraf kejepit dan kakinya tidak bisa digerakkan.

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak