Ancaman Bahaya Merapi Berubah, Pengungsi Kelompok Rentan Tetap Bertahan

Joko menyampaikan, kembali atau tidaknya pengungsi ke rumahnya tergantung kondisi, dengan catatan hanya warga di luar kelompok rentan yang boleh kembali.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 19 Januari 2021 | 17:47 WIB
Ancaman Bahaya Merapi Berubah, Pengungsi Kelompok Rentan Tetap Bertahan
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Joko Supriyanto (kiri) dan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida (kanan) menyampaikan keterangan kepada awak media di Pendopo Parasamya Kabupaten Sleman, Selasa (19/1/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Masih akan kita kaji karena ada beberapa faktor yang harus dipikirkan. Dari Pemkab Sleman akan membuat kebijakan setelah tanggal 25 Januari terkait kembali atau tetap di pengungsian. Karena memang juga tidak ada yang bisa memastikan aman atau tidak warga ini setelah kembali nanti, sehingga memang kita harus mempertimbangkan itu," tuturnya.

Joko menambahkan warga yang berada di arah Barat Daya saat ini masih aman. Pasalnya pemukiman terdekat dari puncak Merapi di wilayah Barat Daya tersebut atau di sekitar Kali Boyong itu mencapai 6,5 hingga 7 kilometer.

"Kemudian ancaman bahaya sesuai dengan rekomendasi BPPTKG adalah 5 km. Sehingga dengan demikian untuk wilayah pemukiman di sekitar Kali Krasak atau Kali Boyong masih aman dan warga belum mengungsi," tandasnya.

Sebelumnya Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1.800 meter atau 1,8 kilometer. Arah luncuran awan panas guguran tersebut menuju ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong.

Baca Juga:Hujan Abu Vulkanik Merapi

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan dalam aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan Selasa (19/1/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB itu teramati kolom erupsi setinggi 500 meter di atas puncak. Sementara saat peristiwa tersebut terjadi angin bertiup ke arah timur.

"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 19 Januari 2021 sejauh 1.800 meter, teramati kolom erupsi setinggi 500 meter, arah luncuran ke hulu Kali Krasak dan Boyong," ujar Hanik.

Dalam pengamatan BPPTKG, saat itu Gunung Merapi terlihat cukup jelas. Asap kawah juga teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.

Selain muntuhan awan panas guguran terjadi juga dalam pengamatan periode yang sama guguran lava pijar sebanyak 30 kali dengan jarak luncur 300-900 meter ke arah Barat Daya.

Baca Juga:Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Kawasan Boyolali dan Klaten Hujan Abu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak