Ia menyampaikan, subsidi itu lari ke pabrik pupuk dan distributor. Uang yang diberikan tidak pernah sampai secara langsung ke petani. Sebab, petani tetap harus membeli ke pengecer dengan harga subsidi.
Setelah itu, ada beberapa pengecer yang tidak jujur dengan menaikkan harga jual. Petani tidak pernah mengurus masalah administrasi. Jika terjadi mal-administrasi, Marzuki menilai, itu berasal dari tingkat produksi dan distribusi.
Apa pun alasannya, menurut pria asal Klaten itu, kebijakan pemotongan subsidi pupuk ini telah membuat para petani menjerit kesusahan.
Mungkin, lanjutnya, ini adalah saat yang tepat untuk para petani Indonesia beralih ke pupuk organik dan meninggalkan pupuk kimia yang digencarkan rezim orde baru. Menurut Marzuki, tanah di Pulau Jawa sudah penuh dengan bahan kimia, dan hasilnya akan stagnan secara terus menerus.
Baca Juga:Laporan LHKPN Pupuk Kaltim Diapresiasi Pupuk Indonesia
"Dengan organik tidak perlu ada subsidi pupuk, para petani kembali memuliakan tanah dengan cara-cara alami," tulis Marzuki dalam keterangannya.
Sejak diunggah pada Rabu (20/1/2021), potret Marzuki yang tengah berdiri berkacak pinggang di tepi sawah tersebut sudah disukai lebih dari 2.000 pengguna Instagram. Tidak sedikit juga yang memberikan tanggapan di kolom komentar. Beragam pendapat disuarakan warganet. Mereka juga berharap agar keresahan Kill The DJ itu didengar para petinggi negara.
"Keren Mas. Semoga didengar oleh banyak pihak yang berkepentingan. Semangat, Sehat, Banyak Rezeki Selalu Untuk Semua Petani di Seluruh Indonesia Raya Aamiin Aamiin Aamiin Yaa Mujibassailin. Terima Kasih Petani Indonesia," tulis akun @haji_ar*****.
"Pikiranku podho karo paragraph sing keri, sebagai anak tani yang bercita-cita dadi tani kadang mikir arep piye carane nandur nang sawah kiwo tengen sawahe tanggane pupukan kimia kabeh (Pikiranku sama seperti paragraf terakhir, sebagai anak petani yang bercita-cita jadi petani kadang berfikir bagaimana cara menanam di sawah kanan kiri lahan tetangga memakai pupuk kimia semua-red)," komentar akun @nancy******.
"Pupuk subsidi bisa diambil data dari badan statistik," tanggapan akun @sinta*****.
Baca Juga:Petrokimia Gresik Tanam Jagung Perdananya di Lombok Timur NTB
Sementara akun @wahono_ber***** menyampaikan, "Setuju. Kembalikan tanah ke alamiah pakai pupuk organik."