SuaraJogja.id - Setelah Bupati Sleman Sri Purnomo dinyatakan positif COVID-19 pada Kamis (21/1/2021) kemarin, sejumlah kontak erat pun bersiap diri untuk menjalani pemeriksaan. Salah satunya Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan beberapa pejabat lain yang bertemu Sri Purnomo pada Selasa (19/1/2021) dan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono pada Senin (18/1/2021).
"Kita tengah berkoordinasi dengan Dinkes untuk swab Sultan," ujar Sekda DIY Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (22/1/2021).
Menurut Aji, tenaga kesehatan saat ini baru melakukan tracing kepada kontak erat yang bergejala. Karenanya, Dinkes baru mendalami perlu tidaknya swab bagi Sultan.
"Saya belum dapat laporan Dinkes untuk swab itu," jelasnya.
Baca Juga:Kemenkes Tegaskan Bupati Sleman Positif Covid-19 Bukan karena Divaksinasi
Sementara itu, terkait perpanjangan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) pada 26 Januari hingga 8 Februari 2021, Aji memastikan, ada modifikasi kebijakan tersebut.
Salah satunya kembali mengaktifikan posko-posko di tingkat bawah.
Pendirian posko tersebut untuk mengawasi akses keluar-masuk warga di desa maupun kampung.
Hal itu penting untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Modifikasi [PTKM] di kelurahan bisa dilakukan kembali, seperti mendirikan posko seperti dulu sebagai tempat pemantauan keluar masuknya orang," paparnya.
Baca Juga:Kemenkes Sebut Bupati Sleman Kemungkinan Sudah Kena Covid-19 Saat Vaksinasi
Di sisi lain, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY Berty Murtiningsih menjelaskan, rekor penambahan kasus COVID-19 di DIY kembali terjadi.
Kalau Kamis tercatat ada tambahan 456 kasus, maka pada Jumat ini kembali naik sebanyak 478 kasus. Masing-masing kabupaten/kota mencatatkan kasus yang banyak.
"Total kasus terkonfirmasi COVID-19 di DIY menjadi 18.736 kasus," jelasnya
Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakartamencatatkan kasus paling banyak, masing-masing 119 kasus, disusul Kabupaten Bantul dengan 97 kasus, Gunungkidul 77 kasus, dan Kulon Progo 66 kasus.
Sedangkan penambahan kasus sembuh sebanyak 374 kasus. Dengan demikian, total kesembuhan menjadi 12.427 kasus.
"Untuk kasus meninggal ada tambahan lima kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 422 kasus," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi