SuaraJogja.id - Vaksinasi Covid-19 putaran pertama di Kabupaten Sleman masih terus berlangsung. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman hingga Jumat (22/1/2021) sore, terdapat 3.404 SDM Kes yang sudah divaksinasi Covid-19.
Jumlah tersebut masih jauh dari target vaksinasi Covid-19 di Sleman yakni sebanyak 12.380 orang. Jika sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku maka pemberian vaksinasi Covid-19 akan diulang kembali minimal setelah 14 hari atau dua minggu.
Hal ini menyebabkan persoalan baru terkait vaksinasi Covid-19 di Sleman. Sebab belum rampungnya vaksinasi tahap pertama juga ditambah dengan belum diterimanya vaksin Covid-19 putaran kedua oleh Dinkes Sleman.
"Informasi yang kami terima kemungkinan vaksin Covid-19 di Sleman untuk putaran kedua baru akan datang sekitar awal Februari," kata Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (23/1/2021).
Baca Juga:Tahap Kedua, Lampung Terima 33.640 Dosis Vaksin Covid-19
Joko menerangkan bahwa di dalam pedoman dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pemberian vaksin Covid-19 kedua kali itu bukan maksimal 14 hari melainkan minimal 14 hari setelah disuntik pertama. Namun meski begitu tetap ada waktu maksimal untuk pemberian vaksinasi Covid-19 untuk yang kedua kali.
"Pertanyaan apakah minimal 14 hari itu terus bisa sewaktu-waktu. Nah secara epidemiologi, statistik tetap ada waktu maksimal. Kurang lebih satu bulan sudah harus disuntik vaksin yang kedua. Sebab kurva antibodi-nya setelah hari ke 14 akan turun walaupun secara pelan-pelan," tuturnya.
Lebih lanjut Joko mengatakan bahwa saat kurva antibodi itu mencapai puncak harus sudah disuntikan vaksin yang kedua. Hal itu supaya antibodi itu tetap bertahan di dalam tubuh dan terbentuk secara optimal.
Dijelaskan Joko waktu ideal pemberian vaksinasi Covid-19 untuk kedua kali pada rentang waktu 14-28 hari. Jika sudah mencapai hari ke 28 itu, menurutnya masih tergolong bagus atau artinya antibodi itu tidak turun secara drastis.
"Tapi karena kemungkinan setelah hari ke-14 sudah mulai turun sedangkan baru akan diberi suntikan yang kedua maka nanti efek perlindungannya akan lebih lama. Namun kalau segera dimasuki vaksin lagi sebelum hari ke 28 itu masih efektif," ucapnya.
Baca Juga:Telah Diproduksi, Bio Farma Bakal Kirim 4 Juta Dosis Vaksin Sinovac ke BPOM
Joko menyebut sejauh ini tidak ada efek samping serius atau berat yang dialami oleh penerima vaksin Covid-19 putaran pertama di Sleman. Artinya efek samping yang ditimbulkan masih tergolong ringan dan bisa ditolerir.
"Efek samping yang serius sampai dirawat di rumah sakit itu tidak ada. Kalau ada ya paling cuma pegel, tangan kiri agak greges tapi itu cuma sebentar kemudian pulih. Jadi termasuk efek samping yang bisa ditolerir dan tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berat," ungkapnya.
Terkait dengan Bupati Sleman Sri Purnomo yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (21/1/2021) kemarin. Joko menegaskan bahwa hasil positif Covid-19 itu dipastikan bukan akibat vaksinasi yang kebetulan telah dijalani.
"Jadi perlu ditegaskan bahwa Pak Bupati bukan positif karena setelah divaksin tapi kebetulan seminggu yang lalu ikut menjadi tokoh yang divaksin dan hari ini dinyatakan terkonfirmasi postif Covid-19," ujarnya.
Ketika ditanya terkait dengan pemberian vaksinasi Covid-19 untuk Bupati Sleman pada putaran kedua mendatang, Joko menjawab sudah tidak diberikan. Pasalnya memang diketahui sebelumnya orang yang telah sembuh atau penyintas Covid-19 tidak masuk dalam daftar penerima vaksin Covid-19.
"Jadi besok untuk yang kedua [Bupati Sleman] sudah tidak perlu diberi vaksin," tandasnya.