Bandara YIA Tak Terdampak Erupsi Merapi, Operasi Penerbangan Masih Normal

"Arah angin belum menuju ke arah barat daya, sehingga saat ini operasional penerbangan di Bandara YIA masih aman."

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 28 Januari 2021 | 10:02 WIB
Bandara YIA Tak Terdampak Erupsi Merapi, Operasi Penerbangan Masih Normal
Pesawat di Yogyakarta International Airport alias Bandara YIA - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA dipastikan belum terdampak erupsi Gunung Merapi pada Rabu (27/1/2021) kemarin. Hingga saat ini operasi penerbangan di bandara yang terletak di Kabupaten Kulon Progo itu masih berjalan normal.

Kepastian ini disampaikan langsung PTS General Manager Bandara YIA Taochid Purnomo Hadi kepada awak media, Kamis (28/1/2021). Menurutnya, hal ini disebabkan oleh arah angin yang belum berembus ke barat daya.

"Arah angin belum menuju ke arah barat daya, sehingga saat ini operasional penerbangan di Bandara YIA masih aman," kata Taochid.

Kendati begitu, Taochid menyatakan akan terus melakukan monitoring terkait perubahan arah angin yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Pihaknya juga tetap akan bersiap dengan kemungkinan yang ada tersebut.

Baca Juga:Erupsi Merapi, Kelompok Rentan Kalitengah Lor yang Pulang Mengungsi Lagi

Dijelaskan Taochid, jika memang terjadi perubahan arah angin menuju ke barat daya atau ke arah Bandara YIA, maka pihaknya akan melakukan pemantauan menggunakan paper test.

Paper test merupakan alat berupa kertas yang diletakan di beberapa titik di area terbuka bandara YIA, yang berguna untuk mengetahui ada atau tidaknya partikel abu vulkanik dari Gunung Merapi yang terbawa hingga ke area bandara.

"Jika anginnya sudah berhembus menuju ke arah barat daya kemungkinan akan ke YIA. Kalau sudah sampai ke YIA nanti akan dilakukan paper tes, jika hasilnya nihil maka operasional tetap akan berjalan secara normal," terangnya.

Taochid menambahkan, koordinasi masih akan terus dilakukan dengan Airnav dan BMKG. Monitoring kondisi setiap 30 menit juga terus dilakukan.

Sebelumnya, pada Rabu (27/1/2021) siang, awan panas Gunung Merapi yang membumbung sangat tinggi menghebohkan masyarakat.  Sirene awan panas di Pedukuhan Ngrangkah, Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman pun dibunyikan, dan petugas turun ke zona aman.  

Baca Juga:Dalam Sehari, Gunung Merapi 52 Kali Muntahkan Awan Panas Guguran

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dari aktivitas Gunung Merapi selama periode pengamatan Rabu pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB kemarin, telah terjadi 52 kali muntahan awan panas. Jarak maksimum tercatat sepanjang 3.000 meter atau 3 kilometer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini