SuaraJogja.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati meresmikan gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang baru. Ruangan seluas 1.900 meter persegi itu nantinya dapat melayani pasien dengan kegawatdaruratan yang lebih banyak dibanding ruang IGD sebelumnya.
Direktur RSUD Panembahan Senopati, I Wayan Marthana Widiana Kedel menjelaskan gedung IGD tersebut nantinya dibagi ke dalam 3 zona. Pertama zona merah, zona kuning dan zona hijau.
"Gedung IGD ini lebih luas dan mampu menangani pasien lebih banyak. Kami bagi jadi tiga zona, zona merah untuk kejadian kedaruratan yang butuh penanganan segera. Zona kuning untuk pasien yang masih bisa menunggu penanganan, serta zona hijau yang penanganan pasiennya bisa langsung dipulangkan. Selain itu ada ruang dekontaminasi yang di IGD lama tidak tersedia," terang Wayan disela peresmian Gedung IGD di RSUD Panembahan Senopati, Selasa (2/2/2021).
Peresmian dihadiri oleh sejumlah pejabat, Bupati Bantul Soeharsono, Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo serta Kepala Dinas Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharjo.
Baca Juga:83 orang Meninggal karena Covid-19 selama Januari, Ini Kata Dinkes Bantul
Dalam peresmiannya, Bupati Bantul, Soeharsono menandatangani plakat serta memotong tali sebagai tanda diresmikannya gedung IGD baru.
Wayan menjelaskan, gedung dengan nilai kontrak Rp8 miliar tersebut dibangun sebanyak 3 lantai. Lantai pertama untuk alat dan penanganan pasien kedaruratan, sementara lantai dua direncanakan untuk ruang pembedahan.
"Penanganan kedaruratan memang butuh cepat. Artinya dalam satu gedung bisa dilakukan berbagai penanganan termasuk pembedahan jika diperlukan. Namun untuk lantai dua itu masih kami rencanakan," terang Wayan.
Tak hanya menerima pasien yang butuh penanganan kedaruratan. Wayan melanjutkan jika IGD tersebut tetap menerima pasien yang terkonfirmasi Covid-19, saat pemeriksaan dilakukan.
"Artinya jika ada pasien yang terkonfirmasi Covid-19, IGD akan kami tutup sementara dahulu. Setelah penanganan dilakukan dan pasien masuk ke ruang isolasi akan kami buka untuk pasien non Covid-19. Tentunya akan kami lakukan sterilisasi dahulu," terang dia.
Baca Juga:Air Terjun Kedung Tolok, Wisata Terpencil di Bantul yang Cocok buat Ngadem
Disinggung apakah memungkinkan menerima pasien non Covid-19 dan terkonfirmasi Covid-19 dalam waktu bersamaan, kata Wayan hal itu bisa dilakukan. Kendati demikian akan membutuhkan tenaga kesehatan yang lebih banyak.
"Cukup memungkinkan untuk menerima pasien Covid-19 ataupun tidak dalam satu waktu. Melihat ruangan yang lebih luas tentu bisa. Namun kendalanya adalah tenaga kesehatan yang terbatas dan sulit," terang dia.
Adanya IGD baru tersebut, bisa menampung lebih kurang 10 pasien. Di zona kuning bisa menampung 4 pasien. Zona merah dapat menampung 3 pasien karena membutuhkan penanganan lebih cepat. Selain itu ada ruangan ibu bersalin yang tersedia tiga kamar.
"Kami juga menyediakan ruang isolasi yang bisa menampung dua pasien yang terindikasi Covid-19. Jika dirangkum ada 10 pasien yang bisa kami tangani," terang dia.
Ia menjelaskan jika memang pada situasi mendesak dan membutuhkan ruang untuk penanganan pasien kedaruratan, gedung IGD tersebut mampu melayani pasien yang butuh perawatan lebih cepat.
"Kami bisa memanfaatkan ruangan-ruangan lain untuk melayani pasien yang membutuhkan penanganan cepat," ungkap dia.
- 1
- 2