Potensi bahaya saat ini masih berupa guguran lava dan awan panas yang bersumber dari Kubah Lava 2021 pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
BPPTKG mencatat, volume Kubah Lava 2021, yang sebelumnya mencapai 158.000 meter kubik pada 25 Januari 2021, menurun signifikan menjadi 62.000 meter kubik per 28 Januari 2021 akibat banyaknya awan panas dan guguran lava yang keluar.
Pada 4 Februari 2021, volume kembali meningkat menjadi 117.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 13.000 meter kubik per hari.
Baca Juga:Pipa Rusak Kena Banjir Lahar Merapi, Warga Pakem Andalkan Droping Air
Berikutnya, aktivitas seismik atau kegempaan yang menurun menjadi kurang dari 10 kali per hari, deformasi -- perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi -- menjadi 1 cm per hari.
Selain itu, konsentrasi gas vulkanik CO2 yang menurun menjadi 350 ppm menunjukkan tidak adanya tekanan berlebih dari dalam yang mencerminkan tambahan suplai magma.