10 Hari Vaksinasi di Bantul Berjalan, Ini Jumlah Nakes yang Batal Divaksin

Penyuntikkan atau vaksinasi Covid-19 di Bantul, sudah memasuki hari kesepuluh sejak dimulai vaksinasi serentak

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 10 Februari 2021 | 21:10 WIB
10 Hari Vaksinasi di Bantul Berjalan, Ini Jumlah Nakes yang Batal Divaksin
Tenaga kesehatan melakukan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kretek, Bantul, Rabu (3/2/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Penyuntikkan atau vaksinasi Covid-19 di Bantul, sudah memasuki hari kesepuluh sejak dimulai vaksinasi serentak, Senin (1/2/2021). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mencatat terdapat 306 tenaga kesehatan (nakes) batal divaksin dan 520 diantaranya terpaksa ditunda.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinkes Kabupaten Bantul, Abednego Dani Nugroho menjelaskan hingga hari kesepuluh nakes yang sudah memenuhi undangan kedatangan sebanyak 5.033 orang.

"Hingga saat ini sudah sekitar 83,58 persen nakes yang sudah divaksin," ujar Abednego dikonfirmasi SuaraJogja.id, Rabu (10/2/2021).

Ia menuturkan dari 5.033 nakes, 4.207 orang diantaranya sudah tervaksin. Sisanya, kata Abednego terpaksa ditunda dan sebagian lainnya dibatalkan untuk menerima vaksin.

Baca Juga:Diguyur Hujan Semalam, 4 titik di Bantul Mengalami Longsor

"Yang sudah divaksin 4.207 orang. Ada yang ditunda sebanyak 520, sementara yang batal divaksin 306 nakes," ujar dia.

Ia menjelaskan 306 nakes tersebut batal divaksin karena alasan mengidap penyakit komorbid. Selain itu ada nakes yang mengandung dan masih menyusui bayi.

"Ada kemungkinan hal itu membahayakan janin atau bayi. Sehingga mereka batal mendapatkan vaksin. Ada juga yang komorbid, tetapi dari ketiga halangan itu belum ada yang dominan. Sistem kami belum memilah secara rinci," katanya.

Lebih lanjut, nakes yang tertunda divaksin kebanyakan memang mengalami hipertensi. Nantinya mereka tetap menerima vaksin ketika tekanan darahnya stabil.

Disinggung ada tidaknya gejala atau dampak vaksinasi yang dilakukan hingga saat ini, Abednego mengaku belum menemukan reaksi apapun

Baca Juga:Paralon Patah Jadi Petunjuk, Kakek 103 Tahun di Bantul Tewas di Dasar Sumur

"Gejala atau dampak setelah divaksin belum ada sama sekali. Sejauh ini Vaksinasi masih berjalan lancar," terang dia.

Abednego menambahkan vaksinasi tahap pertama di termin pertama ini diharapkan selesai pada 21 Februari 2021.

"Jika melihat jumlah prosentase sampai hari ke-10, target penyuntikkan diharapkan bisa selesai, semoga bisa (selesai 21 Februari)," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini