Kunjungan Meningkat, Pelaku Wisata Layak Segera Diberi Vaksin Covid-19

di akhir pekan kunjungan Malioboro bahkan hampir tidak pernah mencapai 1.000 orang.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 01 Maret 2021 | 16:50 WIB
Kunjungan Meningkat, Pelaku Wisata Layak Segera Diberi Vaksin Covid-19
Salah satu karyawan hotel di kawasan Malioboro yang mengikuti vaksinasi Covid-19 massal di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Senin (1/3/2021). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai menyasar para pelaku usaha dan wisata sebagai penerima vaksin Covid-19. Sudah tercatat 19.980 warga yang masuk dalam pemberian vaksinasi Covid-19 secara massal di Kota Jogja tersebut.

Menanggapi hal ini, Kepala UPT Malioboro Ekwanto menilai pemberian vaksinasi Covid-19 kepada para pelaku wisata dan kelompok masyarakat khususnya di Kota Jogja sudah selayaknya dilakukan. Kunjungan wisata yang sudah mulai terasa ada peningkatan pun menjadi salah satu faktor yang layak diperhitungkan.

"Tingkat kunjungan rata-rata di Malioboro sudah mencapai 2 ribu orang saat akhir pekan atau libur panjang. Jadi karena sudah seperti itu [kunjungan meningkat] maka mereka [pelaku wisata] layak mendapat vaksinasi Covid-19," kata Ekwanto kepada awak media, Senin (1/3/2021).

Ekwanto menyebut peningkatan itu sudah terasa sejak beberapa waktu terakhir. Sebelumnya di akhir pekan kunjungan Malioboro bahkan hampir tidak pernah mencapai 1.000 orang.

Baca Juga:Tukang Becak Malioboro Sumringah Disaksikan Jokowi Saat Suntik Vaksin

Menurutnya hal itu wajar sebab di hampir semua tempat pun kondisi serupa juga masih terjadi. Namun memang pihaknya selali menjaga kepercayaan masyarakat luas khususnya para wisatawan agar tetap melihat kawasan Kota Jogja khususnya Malioboro sebagai tempat yang aman dan nyaman.

"Kami memahami bahwa dimana-mana atau semua tempat juga hampir sama kondisinya. Di sini pun dari awal, trust Malioboro kepada masyarakat luar itu harus terus dijaga. Walaupun tidak dipungkiri kalau itu [kepercayaan] yang terjaga maka konsekuensinya pengunjung banyak," terangnya.

Maka dari itu, tingkat kewaspadaan wajib untuk dilakukan untuk selalu menjaga sinergi yang baik antara wisatawan dan warga setempat. Hal itu dilakukan demi keamanan dan kenyamanan semua pihak terkait.

"Kalau pengunjung banyak ya harus waspada lagi. Kadang-kadang sulit untuk dipisahkan, kalau ngga ada pengunjung kadang kami ditegur kok sepi tapi kalau banyak pengunjung di masa [pandemi Covid-19] ini harus dikeluarkan dan sebagainya. Kadang-kadang kami repot," ungkapnya.

Menurutnya, vaksinasi bisa menjadi bagian dari upaya dan langkah awal pemerintah untuk menanggulangi penyebaran Covid-19. Program yang sudah berjalan sejaka beberapa waktu lalu nyatanya juga mendapat respon yang baik dari masyarakat khususnya di Kota Jogja.

Baca Juga:Viral Tarif Parkir Malioboro Sampai Rp20 Ribu dan 4 Berita SuaraJogja

Disampaikan Ekwanto, sudah banyak pelaku wisata termasuk para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro yang secara sadar mendaftarkan diri untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19. Artinya kesadaran dari masyarakat itu hadir tanpa paksaan dari pihak manapun termasuk pemerintah sendiri.

"Dengan penyelenggaraan vaksinasi massal ini semua menyadari tidak harus kami paksa-paksa untuk datang ke titik-titik dimana dia akan di vaksin. Dengan sadar itu berarti dia ingin sehat. Sebaba kalau tidak itu berarti dia punya potensi lebih untuk kena dan menyebarkan," ucapnya.

Ekwanto menerangkan sudah melakukan edukasi kepada para pelaku usaha dan wisata yang ada. Mulai dari sepanjang Tugu Pal Putih, Jalan Mangkubumi, Malioboro hingga ke Alun-alun Utara Yogyakarta.

"Insya Allah semua sudah tersisir untuk mendapatkan vaksinasi. Harapan kami ekonomi dan kesehatan bisa berjalan beriringan. Kalau sudah dalam kondisi aman maka semua bisa lebih baik lagi. Saat ini PKL atau pelaku wisata di Malioboro hanya bisa berharap semuanya kembali seperti masa-masa lalu nyaman dan bisa harmoni bersama dengan pengunjungnya," sebutnya.

Kendati demikian, kata Ekwanto hingga saat ini pendataan itu memang belum final. Artinya masih ada beberapa orang yang terlewat dalam pendataan calon penerima vaksinasi Covid-19 di Kota Jogja.

"Tentu saja ini belum final karena masih ada satu dua yang kelewatan. Maka kami harap akan ada tahap berikutnya dan itu bisa menyisir yang belum-belum agar semuanya bisa bener-bener merasa aman," pungkasnya.

Sebelumnya Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, mengatakan bahwa dari vaksinasi Covid-19 secara massal kepada 19.980 orang itu akan dilaksanakan secara bertahap selama 6 hari yang akan datang. Sementara untuk pelaksanaan pada hari ini yang dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo melibatkan kurang lebih 3.200 penerima vaksin.

"Hari ini, Senin (1/3/2021) kita selenggarakan [vaksinasi Covid-19] secara massal. Totalnya ada 19.980 orang dilaksanakan secara bertahap selama 6 hari yang akan datang. Kalau hari ini saja kurang lebih sebanyak 3.200 orang," kata Haryadi kepada awak media.

Haryadi menyampaikan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kali ini juga melibatkan kurang lebih sebanyak 280 tenaga medis baik dokter atau vaksinator. Vaksinasi massal itu dilakukan di tiga titik yakni Taman Parkir Abu Bakar Ali, Pasar Beringharjo dan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Ditegaskan Haryadi, bahwa selain melakukan kegiatan vaksinasi Covid-19 secara massal pihaknya juga sekaligus mencanangkan untun melakukan vaksinasi kepada seluruh warga Kota Yogyakarta. Bahkan bagi warga masyarakat yang memang beraktivitas di Kota Jogja.

"Sekaligus kita canangkan bahwa kita akan memvaksin semua warga Kota Yogyakarta maupun yang beraktivitas di Kota Jogja," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini