SuaraJogja.id - Sebanyak 34 warga yang ada di pondok pesantren (ponpes) di Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, dinyatakan positif Covid-19. Hal itu menyusul dengan pemeriksaan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul yang telah menggelar tes Rapid Antigen di pondok setempat, Kamis (4/3/2021).
Hal itu dibenarkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Sri Wahyu Joko Santoso. Pria yang akrab disapa dokter Oki ini menjelaskan, awalnya ada dua warga ponpes yang mengalami gejala diduga Covid-19.
"Benar ada 34 yang positif setelah pemeriksaan kemarin (Kamis). Sebelumnya ada dua orang dari ponpes ini yang mengeluh sakit dan memiliki gejala Covid-19. Setelah itu mereka tes Rapid Antigen mandiri dan hasilnya positif," kata pria yang akrab disapa dokter Oki ini dihubungi wartawan, Jumat (5/3/2021).
Oki mengungkapkan, Dinkes menindaklanjuti dengan melakukan tracing pada Jumat pekan lalu. Didapatkan sembilan orang civitas ponpes berkontak erat.
Baca Juga:Pemkab Bantul Refocusing Anggaran, Pembangunan Sarana Pendukung SSA Ditunda
"Nah ada 9 orang lagi yang mengalami gejala. Akhirnya kami tes dengan Swab PCR semuanya (9 dan 2 orang sebelumnya) dengan hasil positif semua," tambah Oki.
Ia menjelaskan, adanya penyebaran yang berpotensi menularkan virus di lingkungan ponpes, Dinkes Bantul menggelar tes rapid antigen.
"Kami melakukan tes ke-241 orang yang ada di ponpes menggunakan alat rapid antigen bantuan dari pemerintah pusat. Nah hasil dari ratusan orang yang kami tes, hanya 34 orang positif," katanya.
Oki menerangkan warga ponpes yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah santri dan juga guru atau ustad. Saat ini warga yang positif Covid-19, sudah diisolasi mandiri.
"Isolasi mandiri di ruangan yang ada di ponpes. Semuanya dipantau dan ditangani oleh puskesmas setempat," kata dia
Baca Juga:PAD Pariwisata Tak Penuhi Target, Dispar Bantul Revisi Target di 2021
Disinggung apakah santri dan guru ponpes tersebut akan di swab pcr, Oki mengungkapkan hal itu tak dilakukan.
"Tidak kami lakukan Swab lagi, cukup dilakukan rapid antigen. Selanjutnya kondisi pasien di ponpes dipantau nakes dari puskesmas," jelas Oki.