SuaraJogja.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan bahwa dua kubah lava di Gunung Merapi masih terus bertumbuh. Kondisi tersebut membuat potensi bahaya di area sekitar Gunung Merapi kembali bertambah.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida, dalam siaran pers melalui daring, mengatakan bahwa potensi bahaya erupsi Gunung Merapi kali ini tidak hanya ke sektor selatan dan barat daya saja, tetapi bertambah juga ke arah tenggara, tepatnya menuju alur Sungai Gendol.
“Potensi bahaya saat ini di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Krasak, Bedog, Bebeng, dan Putih sejauh 5 kilometer, lalu ditambah untuk sektor tenggara, yang masuk ke alur Sungai Gendol dengan jarak 3 kilometer dari puncak,” kata Hanik, Jumat (5/3/2021).
Hanik menyebutkan, pertambahan potensi bahaya ini merupakan andil dari tumbuhnya kubah lava yang berada di tengah kawah. Menurutnya, potensi bahaya mulai dari lava hingga awan panas bisa terjadi ke sektor tenggara.
Baca Juga:Update Merapi, 4 Kali Muntahkan Awan Panas Guguran dan 56 kali Lava Pijar
Kendati demikian diakui Hanik bahwa pihaknya masih kesulitan untuk mengetahui secara detail atau menghitung secara pasti volume kubah lava tersebut, tetapi dari data yang didapat melalui CCTV sejauh ini, terdapat pertambahan tinggi kubah lava yang ada di tengah kawah tersebut.
“Pengukuran pada 1 Maret, ketinggian kubah lava berdasarkan foto yang kami dapatkan sekitar 45 meter. Naik 5 meter dari sebelumnya. Kalau naik 5 meter itu volumenya bertambah sekitar 200 ribu meter kubik," terangnya.
Kondisi tersebut berbeda dengan kubah lava di sisi barat daya yang sudah dapat terhitung volumenya. Berdasarkan pengamatan yang ada pertumbuhan volume kubah lava itu telah mencapai 711 ribu meter kubik dengan rata-rata pertumbuhan 13.900 meter kubik per hari.
Hanik juga menyatakan titik api diam di kubah lava yang berada di tengah kawah pun juga sudah terpantau. Itu artinya memunculkan kemungkinan tentang terjadinya guguran dan awan panas ke Kali Gendol.
“Namun demikian, pertumbuhan kubah lava Merapi masih jauh di bawah rata-rata Merapi,” tuturnya.
Baca Juga:Jelang Subuh, Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Jarak Luncur 1,2 Km
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.