Gelar Pameran Klitih, Yahya Suguhkan Puluhan Senjata Tajam Pelaku Kejahatan

Yahya mengaku klitih sangat dekat dengan kehidupannya sehari-hari

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 10 Maret 2021 | 07:35 WIB
Gelar Pameran Klitih, Yahya Suguhkan Puluhan Senjata Tajam Pelaku Kejahatan
Suasana pameran klitih The Museum of Lost Space saat ditemui wartawan di Galeri Lorong, Dusun Jeblok, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Bantul, Selasa (9/3/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Menurut Yahya, pelaku klitih tak memiliki ruang berekspresi di lingkungan keluarganya. Tak hanya itu minimnya perhatian menjadi salah satu faktor anak-anak remaja terjerumus ke lingkaran klitih.

Kendati demikian, seniman yang sebelumnya pernah menggelar pameran serupa di Magelang bertema kekerasan ini melihat, ada seorang anak remaja yang harus dirangkul agar menemukan jalan pulang yang lebih baik.

“Apakah benar klitih itu benar-benar salah dan kekerasan harus diselesaikan dengan kekerasan?. Jika ada Jogja Darurat Klitih, apa yang harus diperbuat?, maka saya ingin memberikan wadah mereka berekspresi di pameran ini,” katanya.

Suasana pameran klitih The Museum of Lost Space saat ditemui wartawan di Galeri Lorong, Dusun Jeblok, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Bantul, Selasa (9/3/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]
Suasana pameran klitih The Museum of Lost Space saat ditemui wartawan di Galeri Lorong, Dusun Jeblok, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Bantul, Selasa (9/3/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Pameran yang dibuat Yahya, menyediakan ruang bagi para pelaku klitih. Ada satu sudut ruangan yang dimanfaatkan pelaku yang saat ini masih eksis menceritakan kelamnya hidup di lingkungan klitih. Tak hanya itu ada satu buah tembok panjang yang bebas dicoret oleh pengunjung maupun pelaku yang datang.

Baca Juga:Dilaporkan ke Polisi, Pelaku Klitih di Maguwoharjo Dihukum Wajib Lapor

Selain itu, hasil karya dan cerita para pelaku klitih akan dibukukan dan nantinya akan dibuat teater selama pameran digelar.

Edukasi sisi gelap Klitih

Kurator Pameran, Arham Rahman menjelaskan pameran yang akan digelar selama satu bulan penuh ini ingin mengedukasi masyarakat dan juga pelaku untuk melihat sisi lain dari gelapnya dunia klitih. Sebuah permasalahan tidak akan selesai jika tak bisa menurunkan ego masing-masing.

Arham menyebut setidaknya ada tiga hal yang memicu remaja beralih ke dunia klitih. Pertama penyempitan ruang kota dimana didominasi pariwisata yang mengambil ruang anak muda.

“Bukan bermaksud mendikotomi pendatang atau wisatawan, namun terlihat ada gejala penyempitan ruang kota yang memperbesar potensi kekerasan jalanan. Ruang ekspresinya berkurang, misal masifnya (pembangunan) hotel. Yang kedua terkait psikologis anak, kebanyakan masalah keluarga, bukan ekonomi,” kata dia.

Baca Juga:Babak Belur, 2 Remaja Diduga Pelaku Klitih Diamankan Warga Maguwoharjo

Arham mengatakan bahwa Klitih berbeda dengan kejahatan lainnya. Klitih lebih kepada sadisme. Hal itu bisa berawal dari bullying, bahkan ancaman dari orang terdekat yang direkam oleh otak anak sehingga melampiaskan dengan cara yang kejam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak