Satu Tahun Pandemi, Kondisi Wisata di Mangunan Belum Ada Peningkatan

Dibandingkan dengan sebelumnya, jumlah kunjungan di destinasi wisata Mangunan selama satu tahun terakhir berkurang setidaknya 60%.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Kamis, 11 Maret 2021 | 13:59 WIB
Satu Tahun Pandemi, Kondisi Wisata di Mangunan Belum Ada Peningkatan
Pinus Asri Mangunan. (Suara/Peter)

SuaraJogja.id - Situasi pandemi yang dihadapi masyarakat Indonesia sudah berusia satu tahun. Sektor pariwisata menjadi salah satu ranah yang mengalami paling banyak kerugian dan kemunduran selama kurun waktu tersebut.

Hal tersebut juga dirasakan oleh pengelola destinasi wisata di Mangunan. Ketua Koperasi Wana Wisata Mangunan Purwo Harsono menyampaikan bahwa selama satu tahun terakhir kondisi ekonomi dan wisata di tempatnya mengalami penurunan drastis di sisi kunjungan.

"Kalau selama satu tahun dari Maret ke Maret mengalami penurunan secara drastis sih di sisi kunjungan," ujar Purwo Harsono saat dihubungi wartawan, Kamis (11/3/2021).

Dibandingkan dengan sebelumnya, jumlah kunjungan selama satu tahun terakhir berkurang setidaknya 60%, begitu juga dengan sisi ekonomi atau penghasilan dari destinasi tersebut.

Baca Juga:Patroli Acak di Tempat Wisata Jogja, 11 Rombongan Diminta Balik Kanan

Pria yang akrab disapa Ipung tersebut mengatakan bahwa yang menjadi permasalahan saat ini adalah sampai kapan pandemi akan berjalan. Semakin lama pandemi berjalan semakin besar juga dampak yang dihasilkan.

Selama beberapa bulan terakhir, kunjungan pariwisata mulai mendapatkan pelonggaran peraturan dari pemerintah. Meski demikian, Purwo menyampaikan bahwa hal tersebut tidak memberikan dampak signifikan untuknya.

"Masih turun, kan ada pembatasan waktu juga. Kan sampai jam 8 malam waktu PPKM ini. Sementara kalau di destinasi malam kalau waktunya pendek kan mempengaruhi," ujar Purwo.

Sebelumnya, Ipung menjelaskan, destinasi wisata di Mangunan menjangkau pengunjung sampai ke kawasan Asia Pasifik. Setiap Senin hingga Kamis biasanya ramai pengunjung dari luar negeri, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.

Sedangkan saat ini kunjungan di dominasi oleh wisatawan dalam negeri. Baru beberapa waktu belakangan mulai datang wisatawan dari berbagai daerah seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah. Namun, Ipung menyebutkan bahwa kunjungan dari wisatawan asal Bandung atau Jakarta masih sangat rendah.

Baca Juga:Diminta Klarifikasi Pengunduran Diri, Lurah Mangunan yang Selingkuh Mangkir

"Yang sudah mulai kemarin dari desa wisata kaki langit. Kalau yang wana wisata belum," ujar Ipung.

Sejauh ini, program vaksinasi covid-19 dari pemerintah juga sudah menyasar kepada para pengelola wisata. Meski belum menerima undangan untuk menerima vaksin, namun ia mengaku mendukung program dari pemerintah.

Ia berharap vaksin bisa diberikan segera kepada seluruh masyarakat Indonesia hingga akhirnya herd immunity bisa terbentuk, sehingga kemudian kehidupan masyarakat, khususnya wisata, bisa kembali berjalan dengan normal. Serta meminimalisir lebih panjangnya dampak ekonomi.

"Kita landai saja, yang jelas kita ingatkan kembali SOP protokol kesehatan," terannya.

Menyambut libur long weekend pada Kamis hingga Minggu (14/3/2021), Purwo mengaku tidak melakukan persiapan khusus.

Pihaknya hanya menekankan untuk terus menggalakkan dan melaksanakan protokol kesehatan di lingkungan wana wisata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak