Namun memang nantinya masih akan dilihat proses skrining itu sendiri. Apakah hanya akan menggunakan sampling atau secara keseluruhan.
"Karena memang saat ini masih keterbatasan di kantong untuk menampung napasnya. Tapi pada prinsipnya sudah bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan. Kemarin kedatangan tamu di FEB juga discreening menggunakan GeNose," terangnya.
Diketahui bahwa mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dipastikan belum masuk ke dalam prioritas penerima vaksin Covid-19 tahap kedua. Sementara ini vaksinasi masih akan menyasar dosen dan tenaga kependidikan UGM.
"Kalau dari kami itu [mahasiswa] belum [menerima vaksinas]," katanya.
Baca Juga:Momen Saat Quraish Shihab Protes Dipanggil Habib di Acara FKKMK UGM
Panut menyebut terdapat beberapa hal yang masih menjadi pertimbangan mahasiswa belum mendapatkan vaksin Covid-19. Selain mahasiswa yang datang dari berbagai daerah jumlah keseluruhan mahasiswa pun menjadi sebabnya.
"Kalau mahasiswa itu kan datang dari berbagai daerah dan jumlahnya juga sekitar 50 ribu [mahasiswa]," ucapnya.
Sebelumnya Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kemenkes RI, Agusdini Banun Saptaningsih, menyampaikan vaksinasi Covid-19 bagi mahasiswa baru akan dimasukkan ke dalam tahap-tahap selanjutnya. Pasalnya keterbatasan vaksin yang ada membuat vaksinasi masih harus dilakukan dengan sasaran prioritas terlebih dulu.
"Memang di dunia ini ada keterbatasan vaksin sehingga kita pun mengalami keterbatasan vaksin. Tetapi, diutamakan yang kelompok-kelompok utama divaksin seperti nakes, lansia, pelayanan publik, yang rentan, terakhir baru yang umum. Mahasiswa mungkin masuk yang umum itu," ujar Agusdini.
Baca Juga:Mahasiswa UGM Belum Masuk Prioritas Vaksinasi Tahap Dua, Ini Kata Panut