Jatuh dan Mendadak Kejang, Mbah Waginem Meninggal Saat Ziarah Kubur Leluhur

Di tengah kegiatan ziarah kubur tersebut, tiba-tiba Mbah Waginem jatuh dan kejang-kejang.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 22 Maret 2021 | 13:40 WIB
Jatuh dan Mendadak Kejang, Mbah Waginem Meninggal Saat Ziarah Kubur Leluhur
Seorang warga Pedukuhan Pudak RT 04 RW 19, Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul tiba-tiba jatuh dan langsung meninggal ketika berziarah di makam pendahulunya, Senin (22/3/2021) pagi. - (Kontributor SuaraJogja.id/Julianto)

SuaraJogja.id - Warga Pedukuhan Pudak RT 04 RW 19, Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul tiba-tiba heboh. Senin (22/3/2021) pagi, salah seorang warga pedukuhan tersebut tiba-tiba jatuh dan langsung meninggal ketika berziarah di makam pendahulunya.

Kapolsek Tepus AKP Mursidiyanto menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pukul 09.30 WIB dan bermula ketika korban bersama cucunya, Okta (16), datang ke kuburan pedukuhan tersebut sekitar pukul 08.30 WIB. Mereka datang untuk ziarah kubur dikarenakan pada Selasa (23/3/2021) pagi besok, akan ada sunatan cucunya.

"Korban beserta keluarga akan mempunyai hajat sunatan cucunya yang bernama Chiko yang berumur 7 tahun," ujarnya, Senin, saat dikonfirmasi.

Namun di tengah kegiatan ziarah kubur tersebut, tiba-tiba Mbah Waginem jatuh dan kejang-kejang. Melihat kejadian tersebut, Okta lari meninggalkan korban untuk berusaha mencari pertolongan.

Baca Juga:Diduga Kepanasan, Mbah Hayati Ditemukan Meninggal di Ladang

Okta lantas bertemu dengan warga yang lain kemudian mengungkapkan peristiwa yang menimpa neneknya. Seketika itu warga mendatangi lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan. Namun ketika mereka sampai di kuburan, ternyata korban sudah dalam posisi terbujur kaku alias meninggal.

"Korban belum sempat mendapat pertolongan malah sudah meninggal dunia," terangnya.

Peristiwa tersebut akhirnya dilaporkan ke Mapolsek Tepus. Sesaat kemudian, jajaran Polsek Tepus bersama petugas Puskesmas Tepus mendatangi lokasi kejadian untuk memeriksa kondisi korban saat itu.

Dari hasil pemeriksaaan tim medis, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Korban meninggal kemungkinan karena sakit yang dideritanya selama ini kambuh. Berdasarkan keterangan keluarga, korban menderita jantung dan riwayat darah tinggi.

"Selanjutnya korban di serahkan keluarga dan dilanjutkan pemakaman," tambahnya.

Baca Juga:TPK Covid-19 Macanda Dibuka Bagi Peziarah, Prokes Diatur Secara Ketat

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini