SuaraJogja.id - Pada Mei 2021, pemerintah Kabupaten Sleman kemungkinan menggunakan vaksin Astrazeneca. Namun demikian, hal itu akan berlaku dengan sebelumnya menyesuaikan persediaan vaksin yang didistribusikan oleh pemerintah pusat.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menjelaskan, hingga Sabtu (3/4/2021) terdapat 17.920 stok vaksin di Sleman.
Dalam pelaksanaan vaksinasi drive thru di kompleks Candi Prambanan, Senin (5/4/2021), Pemkab Sleman menargetkan sekitar 18.000 orang bisa divaksin.
"Namun setelah kami menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin, maka kami ambil target 5.000 orang," ungkapnya.
Baca Juga:Kasus Covid-19 di Sleman Meroket, Dinkes: Saatnya Kesampingkan Ewuh Pekewuh
Terselenggara dalam 5 hari, harapannya vaksinasi bagi pengelola wisata, transportasi dan pelayanan publik ini selesai. 1.000 dosis bisa disuntikan dalam satu harinya.
"[Untuk vaksinasi] sekarang masih Sinovac. Kalau untuk [jadwal] Mei, belum tahu, kemungkinan bisa pakai Astrazeneca," terangnya.
Pemkab Sleman bersama sponsor bersepakat, bila vaksin masih tersedia, maka vaksinasi massal kemungkinan akan kembali diselenggarakan. Namun, tak harus dilakukan di Candi Prambanan, melainkan bisa digelar di tempat lain.
Ia menambahkan, untuk terus memastikan stok vaksin mencukupi untuk pelaksanaan imunisasi COVID-19 di Sleman, Pemkab Sleman terus mengajukan distribusi kepada pemerintah pusat. Namun tentunya, pemerintah pusat juga perlu mendistribusikan ke daerah-daerah lain.
Vaksinasi kali ini dilakukan massal, agar capaian yang divaksin teraih lebih banyak dan menghindari kerumunan.
Baca Juga:Belanda Turut Hentikan Vaksinasi AstraZeneca pada Orang di bawah 60 Tahun
"Kan yang berkerumun mobil atau motornya, kalau orangnya tidak. Kalau mengadakan massal yang biasa, kecenderungan terjadi kerumunan tinggi. Itu tidak baik, jadi berbagai cara harus kami tempuh," kata dia.
Untuk antisipasi kemacetan di lokasi parkir, pelaksana acara sudah mengaturnya jadwal penyuntikan bagi tiap peserta.
Dirut PT. TWC Candi Prambanan-Borobudur-Ratu Baka Edi Setijono mengungkapkan, kita patut bersyukur atas terlaksananya vaksinasi COVID-19 ini. Ini adalah program yang sudah ditunggu-tunggu semua pihak, agar vaksinasi bisa mencakup semua lapisan masyarakat.
Dengan adanya vaksinasi bagi pelaku di sektor pariwisata, harapannya pariwisata dan ekonomi segera bangkit. Karena di masa pandemi, kondisi pariwisata cukup membuat prihatin.
"Vaksinasi berlangsung selama tiga hari. Semoga kegiatan ini bisa terus kita jalankan," tandasnya.
Sebagai informasi, imunisasi ini diberikan kepada para pelaku pariwisata, pelayanan publik dan transportasi. Pemberian suntikan vaksin COVID-19 tersebut dilakukan di kompleks Candi Prambanan tak jauh dari Rama Shinta Garden kafe, secara drive thru. Baik bagi pengendara mobil maupun sepeda motor.
Vaksinator dan pemantau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) berasal dari nakes RS Bhayangkara. Kegiatan yang diikuti oleh ribuan peserta itu, terselenggara atas kerjasama Halodoc, Gojek, Kemenkes RI dan Dinas Kesehatan Sleman.
Kontributor : Uli Febriarni