SuaraJogja.id - Sebuah video antrean panjang pengguna sepeda motor di ring road barat tepatnya di depan gerbang Pintu Masuk Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) viral. Antrean panjang para mahasiswa yang bersiap ambil takjil itu salah satunya diunggah akun @merapi_uncover.
Video yang diunggah Rabu (14/4/2021) menggambarkan antrean panjang mahasiswa UMY menggunakan sepeda motor hingga mengakibatkan jalur lambat ring road barat menjadi macet. Dalam narasinya, pengunggah video tersebut menyebut Oke, Oke UMY Punya, waw waw hae.
Hingga pukul 13.00 WIB Kamis (15/4/2021), video tersebut disukai oleh 39.000 orang dan dikomentari setidaknya 1.591 pengguna dan dibagikan sebanyak 732 kali. Berbagai komentar para netizen mewarnai postingan tersebut.
Seperti yang ditulis oleh pemilik akun WONG JOGJA yang menulis "rumhku d belakang UMY. Sungguh sangat menjengkelakan klo Umy pny acara, bikin susah masuk kampung ku,"
Baca Juga:UMY Ciptakan Robot Desinfektan, Sterilisasi Masjid dari Covid Cuma 15 Menit
Sementara iPartCare menulis "Hanya demi sebuah takjil? lebih baik kasih paket sembako dan pembagian pakai kloter sesuai jurusan beda beda hari,"
Kemudian pemilik akun PARAKAN 01 menulis "ngantre takjil pake mobil, Aeroxm Nmax, CBS, membangongkan sekali Epribadehhh,"
pemilik akun Mari Ngene Ngaji menulis komentar "Cuma gara gara takjil,"
Ketika dikonfirmasi, pihak UMY membenarkan adanya penumpukan kendaraan antrean mahasiswa yang akan masuk ke kampus UMY. Mereka mengantri pembagian takjil yang diselenggarakan oleh pihak kampus selama bulan Ramadan kali ini.
Kepala Biro Humas dan Protokol UMY, Hijriyah Oktaviana menuturkan, pembagian takjil kepada mahasiswa UMY tersebut sudah dilakukan dua kali ini. Yang pertama dilaksanakan pada tahun 2020 yang lalu di mana saat itu Pandemi Covid-19 melanda DIY dan keadaannya masih mencekam.
Baca Juga:Teori Dasar hingga Materi Skripsi, 3 Buku Wajib Dibaca Versi Anak HI UMY
"Itu bagian dari program UMY Mengabdi, salah satunya adalah program bagi takjil dan sahur," ujar wanita yang akrab dipanggil Ria, Kamis (15/42021) melalui nomor pribadinya.
Ria menjelaskan program bagi takjil itu dimulai tahun 2020 yang lalu. Saat itu, lantaran adanya dampak pandemi Covid-19 membuat sebagian besar aktivitas masyarakat terganggu termasuk warung-warung makan di sekitar kampus yang tutup.
Terdorong untuk membantu para mahasiswa terutama perantau yang masih bertahan di Jogja saat Ramadhan di tengah pandemi, tercetuslah program bagi takjil dan sahur bagi mahasiswa.
"Jadi program itu jalan," tambahnya.
Tahun lalu, pihaknya setiap hari membagikan paket sebanyak 1.500 paket takjil dan sahur sesuai dengan jumlah mahasiswa yang mendaftar di KRS Online.
Untuk tahun ini pihaknya kembali mengadakan program tersebut namun jumlahnya hanya 1.000 paket. Sebab pertimbangannya para mahasiswa sudah terbiasa hidup di masa pandemi dan juga banyak warung yang sudah buka.
Selain itu, pertimbangan lain diturunkannya jumlah paket takjil dan sahur yang disiapkan karena pihak kampus tidak yakin para mahasiswa bersedia datang ke kampus mengambil jatah takjil dan sahur. Namun di luar dugaan, pada hari pertama puasa ramadhan 2021 lalu animo mahasiswa UMY untuk mengambil pembagian takjil dan sahur sangat besar.
Lantaran banyak mahasiswa yang tak kebagian di hari pertama Ramadhan, di hari kedua pihak kampus UMY memutuskan menambah jumlah pembagian takjil menjadi 1.500 paket. Dan jumlah 1.500 paket ternyata masih banyak yang belum kebagian pada pembagian hari kedua kemarin, sehingga banyak mahasiswa yang terpaksa putar balik dengan tangan hampa.
"Dan kondisinya kalau mereka terlihat dari udara memang wow berdesakan. Tetapi kalau kita riil dilihat di lapangan mereka tidak terlalu berdesakan. Karena mereka naik motor jadi tidak mungkin berdesakan dan berdekatan. Paling tidak sudah ada jarak 1 meter,"terangnya.
UMY minta maaf
Ria menuturkan, pembagian takjil tersebut dilaksanakan secara drive thru sehingga terlihat ada antrean panjang hingga ke ring road. Pihaknya meminta maaf kepada masyarakat jika terganggu dengan kegiatan pembagian takjil tersebut yang mengakibatkan kemacetan di fasilitas umum.
Atas dasar tersebut, pihaknya diundang oleh Inccident Comand System kampus UMY untuk melakukan evaluasi bersama. Nantinya pihak kampus akan mengubah alur pembagian takjil agar tidak menumpuk hingga ke ring road sehingga kemacetan bisa dihindari.
Sebenarnya, lanjutnya, upaya pembagian tersebut juga sudah sesuai dengan protokol kesehatan dan dilakukan di tiga titik di mana masing masing titik ada 2 orang petugas jaga yang membagikan. Namun karena animo mahasiswa cukup tinggi maka terjadi antrian yang cukup panjang.
Selain memutuskan alur, pihaknya juga mengalihkan program pembagian sahur menjadi pembagian takjil mulai tanggal 17 April 2021 mendatang. Pasalnya, animo mahasiswa untuk mengambil program sahur tidak sebanyak program pembagian takjil dari pihak kampus.
"Jadi pembagian sahur terakhir adalah tanggal 17 April 2021 dan mulai tanggal 17 April itu pula jumlah takjil yang dibagikan bertambah menjadi 2.500 paket untuk mahasiswa UMY. Karena untuk mendapatkannya harus menunjukkan kartu mahasiswa yang masih aktif," tuturnya.
Kontributor : Julianto