"Tahun kemarin karena awal Covid-19 dan pemerintah melarang menggelar kegiatan di masjid selama Ramadan, tidak ada pembagian bubur ini. Nah sekarang sudah diizinkan, sehingga kami batasi saja porsi buburnya," ungkap dia.
Selama 30 hari hingga puasa usai, takmir akan menyiapkan bubur sebanyak 100 porsi. Jumlah tersebut cukup dibagikan kepada warga yang berada di sekitar Padukuhan Kauman.

"Jadi tiap harinya kami sediakan hanya 100 porsi saja. Karena harus dibatasi dan mengurangi kerumunan. Tapi jika tidak ada pembatasan biasanya sampai 500 porsi bubur kami bagikan," ujarnya.
Mengingat aktivitas keagamaan selama Ramadan diizinkan kembali, kegiatan salat tarawih juga dilaksankan usai salat Isya.
Baca Juga:Belum Terima Vaksin, Pedagang di Bantul Akui Masih Khawatir Berjualan
"Selepas Isya kami juga melakukan tarawih dan witir, biasanya 23 rakaat. Untuk salat tarawih dan Isya kami batasi hanya boleh 200 orang. Kami juga punya satuan tugas pencegahan Covid-19 di masjid ini untuk mengawasi dan melaporkan jika terjadi penularan di dalam masjid. Insyaallah hal itu tidak terjadi," terang dia.
Dengan menjaga tradisi di dalam masjid tersebut ditambah kembali diizinkannya kegiatan di masjid, Hariyadi berharap masyarakat bisa menyambut Ramadan tahun ini dengan banyak ibadah.
"Harapannya ini menjadi penyulut semangat warga untuk memaknai Ramadan lebih dalam lagi. Semoga menambah aktivitas keagamaan yang sebelumnya redup, menjadi ramai kembali," jelas dia.