Sejak itu, tak disangka-sangka Zahra Jasmine mulai menolak semua tawaran yang masuk padanya. Kendati bayaran yang ditawarkan besar dan berlipat. Dia cuma ingin hidupnya tak lagi penuh dosa usai akrab dengan DJ dan dunia malam.
Dia yakin, yang dia butuhkan saat ini adalah hidup tenang, bersama anak dan ibunya.
“Kalau berhijab saya sudah dua tahun, sedangkan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk sudah setahun terakhir saya tinggalkan,” katanya.
Meninggalkan mata pencaharian yang selama ini menghidupinya, bukan persoalan ringan. Karena kini ganjaran hidup susah harus diterimanya. Ya, uang tak lagi masuk ke kantongnya. Hidupnya getir ditinggal kemewahan.
Baca Juga:Jalan Hijrah Eks Wakapolri, Berawal dari Bawahan Misi ke Jamaah Tabligh
Namun ada hal lain yang tak bisa dibayar dengan uang, yakni ketenangan dan mencari ridho di jalan Allah.
“Kenapa saya tinggalkan itu semua, satu jawabannya, karena Allah. Karena aku sekarang cinta aku ke Nabi Muhammad SAW lebih besar dari uang yang aku dapatkan dari model dan DJ,” katanya mantap.
Semenjak berhijab, dia juga mengakui kerap menghadapi berbagai rintangan. Imannya yang tipis terus menerus dia pertebal dengan doa, salat, dan pengajian. Benar saja, hidupnya makin tenang, dan tak lagi mentuhankan uang, bahkan sang ibu juga makin sayang padanya.
“Kalau penghasilan, sudah berasa banget. Sejak dua tahun belakangan berasa banget susah. Tapi saya yakin semakin sesuatu yang kita cintai maka Allah akan mengujinya, dan di situlah kita baru tahu keimanan kita. Jadi aku yakin saja, seyakin akan ada sesuatu yang indah setelah ini,” tutur dia.
Baca Juga:Kisah Mantan Wakapolri Hijrah Berkat Jamaah Tabligh, Kini Rutin Berdakwah