SuaraJogja.id - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo melaporkan perkembangan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayahnya. Salah satu penambahan kasus yang cukup banyak terjadi dari Klaster Sangon.
Diketahui bahwa sebaran Klaster Sangon pertama kali terjadi pada 30 April 2021 lalu. Saat itu sejumlah warga yang juga jemaah musala yang berada di wilayah Sangon, Kadigunung dan Tapen mengalami gejala Covid-19.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan, terbaru ada sebanyak 45 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster tersebut, sehingga total klaster yang diduga dari kegiatan musala itu mencapai 107 orang.
"Ada penambahan 45 kasus baru dari klaster Sangon, tambahan ini berdasarkan hasil swab test massal yang dilakukan Jumat (14/5/2021) kemarin," kata Baning kepada awak media, Sabtu (15/5/2021).
Baca Juga:Positif Corona, 23 Orang di Satu Desa Dijemput Satgas Covid-19 Banyumas
Baning menjelaskan bahwa terdapat 119 orang yang mengikuti swab test massal kemarin. Ratusan orang itu berasal dari warga Dusun Kadigunung, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap.
Berdasarkan swab test massal tersebut sebanyak 43 orang dinyatakan terkonfirmasi positif swab PCR. Sedangkan 2 orang lain positif antigen dan 64 orang sisanya dinyatakan negatif.
Baning tidak menutup kemungkinan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih akan bertambah. Pasalnya masih terdapat 75 orang lain yang tengah menunggu hasil swab test.
"Saat ini kami masih menunggu keluarnya hasil swab PCR dari 75 warga Dusun Sangon I, Kalurahan Kalirejo, Kokap," tuturnya.
Disebutkan Baning dengan tambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ini, maka total warga yang terpapar Covid-19 di klaster Sangon sudah menyentuh angka 107 orang.
Baca Juga:Ternyata Ahok dan Keluarga Sempat Positif Covid-19
Keseluruhan jumlah kasus tersebut tersebar di empat dusun yang ada di Kokap. Diketahui bahwa empat dusun itu juga saling bertetangga yaitu, Sangon dengan 43 kasus; Kadigunung, 60; Tapen, 2 dan Tlogolelo, 2 kasus.
Ditanya lebih lanjut mengenai sumber penularan kalster Sangon tersebut, Baning mengaku juga belum bisa menentukan secara pasti. Namun disebutkan beberapa kasus awal diketahui berasal dari kegiatan di musala yang berada di tiga wilayah tadi.
"Namun memang dalam perkembangannya tidak hanya jemaah musala tersebut tapi sudah menyebar ke masyarakat," ungkapnya.
Sebagai langkah antisipasi agar kasus sebaran Covid-19 ini tidak semakin menyebar, pihaknya juga telah mengambil sejumlah keputusan terkait pembatasan kegiatan. Termasuk dengan pembatasan akses keluar masuk ke empat dusun tersebut.
Ditambah juga dengan penutupan tempat ibadah serta kegiatan kelompok masyarakat yang berada di wilayah sebaran itu.
"Kami juga melakukan pemberian sembako kepada warga yang melakukan isolasi oleh pemerintah kalurahan," ujarnya.
Dalam kesempatan ini pihaknya mengimbau seluruh warga di Kulon Progo untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan. Mulai dengan menggunakan masker dengan benar, selalu menjaga jarak satu sama lain serta tidak lupa membiasakan untuk mencuci tangan.
Jika memang merasakan gejala tidak enak badan semacam demam hingga kehilangan indera penciuman atau pengecapan supaya segera ditindaklanjuti dengan berobat. Didukung dengan meningkatkan stamina dan imunitas dengan makanan bergizi serta istirahat yang cukup.
Diperlukan sinergitas yang baik dari semua pihak. Mulai dari Satgas Covid-19 hingga masyarakat setempat dalam memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
"Laporan dan penemuan yang terlambat akan mempercepat penularan," pungkasnya.