SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum kembali terlihat mengeluarkan awan panas guguran, luncuran lava masih terus terjadi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Senin (17/5/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB teramati beberapa kali guguran lava dari puncak Merapi. Seluruh guguran lava itu masih menuju ke arah barat daya.
"Teramati guguran lava pijar 6 kali dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya," ujar Hanik dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/5/2021).
Dalam periode pengamatan sehari atau 24 jam tersebut visual Gunung Merapi juga terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
Baca Juga:Update Merapi, Minggu Pagi Guguran Lava Pijar Meluncur Hingga 1 Km
Meski belum terlihat kembali luncuran awan panas guguran dalam periode tersebut. Namun sejumlah kegempaan juga masih terus terjadi dari Gunung Merapi.
"Untuk kegempaan ada kegempaan guguran sebanyak 147 kali, hembusan 11 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 2 kali," tuturnya.
Sementara itu berdasarkan data terakhir yang diperoleh BPPTKG, tercatat bahwa pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi masih terus berlangsung. Terbaru ada penambahan tinggi sekitar 2 meter dari kubah lava yang berada di sektor tengah.
Berdasarkan data sebelumnya pada 1 April 2021 diketahui bahwa tinggi kubah lava di sektor tengah tersebut adalah 75 meter.
"Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 16 Mei terhadap tanggal 6 Mei 2021 menunjukkan perbedaan tinggi kubah tengah sebesar 2 meter," terangnya.
Baca Juga:Minggu Dini Hari, Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava Pijar Sejauh 1 KM
Tidak hanya kubah lava yang berada di sektor tengah saja yang mengalami pertumbuhan. Gunung Merapi yang diketahui mempunyai dua kubah lava itu juga mencatatkan pertumbuhan pada kubah lava di sektor barat daya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kata Hanik, pertumbuhan kubah lava di sektor barat daya terjadi sebesar 11.500 meter kubik per hari. Hingga saat ini volume kubah lava tersebut sudah mencapai lebih dari satu juta meter kubik.
"Volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.160.000 meter kubik," ungkapnya.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.