Kerjasama dengan Organisasi Internasional, Pemkot Jogja Beri Bansos Pedagang Angkringan

Pemkot Yogyakarta memberikan bantuan uang tunai kepada anggota Kelompok Usaha Bersama yang dikembangkan DP3AP2KB

Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 08 Juni 2021 | 15:12 WIB
Kerjasama dengan Organisasi Internasional, Pemkot Jogja Beri Bansos Pedagang Angkringan
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi memberikan bantuan kepada perwakilan anggota KUBE di Kantor Pos Kemantren Umbulharjo Selasa (8/6/2021). [Mutiara Rizka Maulina / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta memberikan bantuan uang tunai kepada anggota Kelompok Usaha BErsama (Kube) yang dikembangkan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB). Bantuan tersebut diharapkan bisa membantu pedagang kecil melalui pandemi.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi memberikan bantuan dana sebesar Rp 500.000 kepada sejumlah pengusaha Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tergabung dalam KUBE. Bantuan tersebut bukan dari dana Anggaran Perencanaan Belanja Daerah (APBD) melainkan dari hasil perorangan.

Heroe sendiri menyampaikan jika dari APBD yang dimiliki Pemkot Yogyakarta sendiri masih ada beberapa kegiatan yang digunakan untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Misalnya saja dengan 'nglarisi' atau membelanjakan uang di pengusaha lokal serta menyediakan venue untuk membangkitkan ekonomi.

"Kami juga beri fasilitas UKM terutama ongkir dan segala macam," ujar Heroe.

Baca Juga:Kasus Korupsi Bansos Covid-19 di KBB, Kepala Inspektorat Diperiksa KPK Hari Ini

Sedangkan, keterlibatan korporasi dan komunitas merupakan bagian dari komitmen bersama. Sebab, Heroe menjelaskan jika kondisi di tengah pandemi yang turut memberikan sampak besar di sektor ekonomi ini harus menjadi perhatian bersama. Terutalam ileh seluruh pemangku wilayah.

Bantuan sosial yang diberikan di Kantor Pos Kemantren Umbulharjo tersebut merupakan kerjasama dengan Humanity Inclusion. Yakni sebuah organisasi yang bergerak di bidang inklusi dan disabilitas dalam skala internasional. Kegiatan ini merupakan respon mereka atas pandemi covid yang turut mempengaruhi kelompok paling miskin.

Selanjutnya, Heroe menjelaskan jika HI memiliki konsen terhadap kelompok difabel dan kelompok bersama yang ada di KUBE. Selama ini, anggota KUBE sendiri banyak yang mengandalkan kebutuhan ekonominya dari usaha angkringan, jual makanan dan sebagainya. Sementara saat ini, jenis usaha tersebut masih terdampak pandemi.

"Kondisinya belum menggembirakan seperti sedia kala. Tapi ini bisa menambah nafas agar usaha bisa diperpanjang," ujarnya.

Heroe berharap, kegiatan ini masih bisa memberikan kesempatan pengusaha untuk menangkap momentum peningkatan ekonomi. Ia juga berpesan kepada anggota KUBE yang mendapatkan bantuan agar bisa memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Selanjutnya, ia juga kembali menegaskan agar protokol kesehatan dijalankan dengan baik dan benar.

Baca Juga:Cerita Eks Pejabat Kemensos, Gonta-ganti HP karena Takut Disadap Saat Pengadaan Bansos

Country coordinato HI Indonesia, Swetika Saptyono menyampaikan jika pemberian bantuan tersebut hanya salah satu dari rangkaian kerjasama anatara pihaknya dengan DP3AP2KB Kota Yogyakarta. Bantuan tersebut juga sudah berjalan sejak bulan Mei 2021. Yakni adanya pelatihan dan pendampingan secara intens.

"Gimana cara KUBE bisa berstrategi di situasi pandemi, salah satunya dengan internet marketing. Bukan hanya skill tapi produknya juga," kata Swetika menjelaskan program pelatihannya.

Tidak hanya memberikan bantuan dana, HI juga bekerjasama dengan DP3AP2KB untuk memberikan pelatihan serta pendampingan secara intens. Swetika menyampaikan, jika target tujuannya adalah 400 orang atau 40 kelompok. Mencakup kawasan Gunung Kidul dan Bantul. Sementara nominal untuk per orangnya adalah Rp 500.000. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak