Kepulangan Pekerja Migran dari Malaysia, Pemkab Bantul Siapkan Program Pemberdayaan

Sesuai dengan alokasi anggaran di instansinya, Disnakertrans menyiapkan berbagai program pemberdayaan.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 11 Juni 2021 | 18:54 WIB
Kepulangan Pekerja Migran dari Malaysia, Pemkab Bantul Siapkan Program Pemberdayaan
Sekretaris Disnakertrans Bantul Istirul Widiastuti memberi keterangan pada wartawan saat ditemui di UPTD BLK Bantul, Jumat (11/6/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Sebanyak 2.872 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masih bekerja di Malaysia akan diikutkan dalam program pemberdayaan dari Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul. Kepulangan para pekerja tersebut menyusul dengan kondisi kasus positif Covid-19 yang makin meningkat di Negara Malaysia .

Sekretaris Disnakertrans Bantul Istirul Widiastuti mengatakan, saat ini sudah ada beberapa proposal permintaan pemberdayaan PMI yang telah pulang ke Indonesia atau biasa disebutnya PMI purna. Sesuai dengan alokasi anggaran di instansinya, Disnakertrans menyiapkan berbagai program pemberdayaan.

"Biasanya sesuai dengan keinginan mereka (PMI Purna), mulai dari pengolahan hasil pertanian, peternakan, dan lainnya," Kata Istriul kepada wartawan, Jumat (11/6/2021).

Disinggung terkait kondisi Malaysia yang mengalami peningkatan jumlah kasus positif Covid-19, Istirul mengaku belum mendapat informasi tentang kemungkinan adanya deportasi terhadap PMI asal Bantul.

Baca Juga:Kemnaker Terjunkan Tim untuk Investigasi 5 Calon Pekerja Migran yang Kabur

Pihaknya belum mengadakan koordinasi secara khusus. Namun, Disnakertrans membuat aturan khusus bagi PMI yang pulang lagi ke Indonesia harus isolasi mandiri minimal dua pekan sebelum ke kampung halaman.

"Jika kontrak habis ya kita proses, sesampainya mereka di Bandara Surabaya atau Bandara Medan harus isolasi dulu baru boleh pulang kampung," terangnya.

Istirul menambahkan, pandemi ini memang memiliki dampak signifikan terhadap program migran di Kabupaten Bantul. Salah satunya adalah gagal berangkatnya PMI dari Bantul karena kondisi Covid-19. Padahal Maret lalu menjadi pemberangkatan PMI pertama setelah pandemi.

"Gagal berangkat karena keburu Malaysia lockdown lagi," ujarnya.

Maka dari itu, PMI, yang merupakan hasil seleksi oleh perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) itu, hingga kini belum memiliki kejelasan kapan mereka akan diberangkatkan. Disnakertrans mencatat sejak tahun 2008 hingga 2021 ini sebanyak 8.735 warga Bantul berangkat ke Malaysia.

Baca Juga:Baru Sampai di Magetan, Seorang PMI dari Brunei Positif Covid-19, Varian Baru Kah?

“Kemudian hingga tahun ini para pekerja tersebut diketahui sudah pulang sebanyak 5.863 orang, sehingga tersisa 2.872 warga Bantul di Malaysia. Jika tahun ini kita sudah mengeluarkan 11 rekomendasi paspor," jelas Istirul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak