Gegara Persaingan Kerja, Residivis Ini Nekat Tusuk Hingga Tabrak Rizkyana

Penganiayaan tersebut dipicu persaingan kerja antara kekasih gelap sang residivis dengan korban

Galih Priatmojo
Kamis, 17 Juni 2021 | 15:51 WIB
Gegara Persaingan Kerja, Residivis Ini Nekat Tusuk Hingga Tabrak Rizkyana
Pelaku penganiayaan terhadap Rizkyana saat dihadirkan di Mapolres Gunungkidul, Kamis (17/6/2021). [Kontributor / Julianto]

"Barang bukti kejahatan telah kami amankan yaitu sepeda motor Yamaha N Max, CBR, baju pelaku. Namun untuk mobil masih kami cari,"paparnya.

Meskipun telah melakukan dua kali penganiayaan terhadap korban, menurut pengakuan RSb ia sengaja melakukan penganiayaan hanya untuk melukai bukan untuk membunuh korban. Namun demikian, Iradat mengatakan bisa jadi aksi penganiayaan tersebut bertujuan untuk membunuh korban.

Penganiayaan dipicu persaingan kerja

Kanit Pidana Umum Satreskrim Polres Gunungkidul, Ipda Iradat mengungkapkan target kedua residivis melakukan penganiayaan adalah mencelakai korban. Jika korban telah terluka maka korban tidak bisa masuk kerja.

Baca Juga:Dituduh Penyebab Teror Anak Polisi, HP Bocah SD di Gunungkidul Disita

Menurut Iradat antara pelaku dan korban sebelumnya tidak saling kenal bahkan tidak saling mengetahui. Namun dalam penyelidikan terungkap jika korban adalah rekan kerja pacar gelap pelaku di sebuah perusahaan leasing yang berkantor di Kota Wonosari.

"Pelaku RSt dicurhati oleh rekan kerja korban, yang berinisial LH. LH adalah kekasih gelap RST," lanjut Iradat

LH yang merupakan rekan kerja korban, merasa iri saat korban mempunyai prestasi yang baik di kantor tempat mereka bekerja. Padahal LH mengklaim kinerja keduanya hampir sama namun mengapa korban yang mendapat penghargaan.

RST yang dicurhati oleh LH kemudian merencanakan aksi kejahatan terhadap korban. RST kemudian mengajak RSB yang dia kenal di penjara, saat keduanya menjalani hukuman di Rutan Kelas II Wonosari, akibat kasus pencurian dan penganiayaan.

"Keduannya merencanakan penganiayaan terhadap korban,"ungkapnya.

Baca Juga:Hajatan Picu Lonjakan Covid-19 Gunungkidul, Keterisian Tempat Tidur RS 2 Kali Lebih Banyak

Selama 3 hari, sejak tanggal 13 April 2021, mereka membuntuti korban dari Wonosari sampai rumahnya. Setelah memetakan perilaku korban, kemudian keduanya menentukan lokasi untuk melancarkan aksi agar tidak ada saksi ataupun tertangkap warga.

"Jadi LH bukan meminta menganiaya korban. Tetapi hanya curhat," tandasnya.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak