Nakes Semakin Kewalahan, IDI DIY Dukung Pertimbangan Lockdown dari Sri Sultan

Sebelumnya Sri Sultan Hamengku Buwono singgung soal lockdown apabila kasus Covid-19 di DIY terus melonjak

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 18 Juni 2021 | 21:10 WIB
Nakes Semakin Kewalahan, IDI DIY Dukung Pertimbangan Lockdown dari Sri Sultan
Pemerintah Kalurahan Dengok, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul memutuskan untuk menerapkan lockdown di RT 08 Pedukuhan Dengok 2. - (Kontributor SuaraJogja.id/Julianto)

"Nah itu yang tidak boleh terjadi. Karena penanganan Covid-19 ini harus dilakukan secara serentak bareng-bareng oleh semua pihak baik dari aspek hulu sampai hilir," tuturnya. 

Aspek hulu yang berkaitan dengan perilaku masyarakat dalam melakukan penerapan protokol kesehatan 5M dan 3T. Lalu di aspek hilir peran nakes yang terus berjuang menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai.

Kondisi pertambahan kasus Covid-19 saat ini dinilai sudah genting. Terbukti dari dibukanya kembali bangsal-bangsal Covid-19 yang sudah sempat ditutup beberapa waktu lalu.

Bahkan tidak hanya dibuka kembali, disebutkan Joko, bangsal-bangsal itu sudah penuh. Shelter-shelter yang disediakan pun mulai terisi kembali hingga konsolidasi diversi rumah sakit mulai dipertimbangkan untuk diterapkan.

Baca Juga:Waspadai Varian COVID-19 Delta Masuk ke DIY, Pembajun Minta Warga Disiplin Prokes

"Barangkali berangkat dari situ, Ngarso Dalem kagungan [punya] keputusan. Ya kita tunggu saya. Karena begini, kalau nanti tidak terkontrol kemudian banyak nakes yang terpapar, kira-kira yang rugi siapa? Iya semuanya," tegasnya.

Diibaratkan Joko, kondisi ini sebagai sebuah perang melawan pandemi Covid-19 dan dokter menjadi prajurit di garis depan. Jika prajurit di garis depan tumbang bukan tidak mungkin musuh dalam hal ini pandemi Covid-19 akan lebih berkuasa.

"Saya yakin itu keputusan yang sangat tidak enak bagi beliau. Kalau memang betul, dari sisi IDI ya kami sangat mendukung. Karena tenaga kami sekarang sudah mulai lelah. Semua lelah, masyarakat lelah, tenaga kesehatan lelah, dokter juga lelah," terangnya.

Joko menegaskan jika memang lockdown benar dilakukan maka sudah seharusnya dilakukan secara menyeluruh bukan sepotong-sepotong. Dalam hal ini diperlukan kesadaran bersama untuk menciptakan solusi di tengah pandemi Covid-19.

"Betul-betul membangun kesadaran bersama, kalau sepotong-sepotong susah. Kalau satu sisi nanti ya muter terus tidak selesai-selesai," ucapnya.

Baca Juga:Pantau Vaksinasi di DIY, Kemenkes Tekankan Soal Kemudahan Akses Dapatkan Vaksin

Sebelumnya diberitakan, penambahan kasus Covid-19 di DIY semakin mengkhawatirkan. Setiap hari ada tambahan pasien baru hingga lebih dari 500 kasus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak