Seketika itu juga kedua orang rekan Nur Cahyo yang berburu bersama langsung membawa Nur Cahyo ke dokter praktek terdekat. Di klinik tempat dokter praktek tersebut, luka Nur Cahyo hanya dibersihkan.
Usai dibersihkan, mereka memutuskan membawa Nur Cahyo ke Rumah Sakit Nurrohmah untuk foto rontgen guna memastikan peluru senapan angin tersebut masih di dalam tubuh Nur Cahyo atau tidak. Saat di Rumah Sakit Nurrohmah, rontgen dilakukan dan dokter mengatakan peluru masih di dalam.
"Karena ndak percaya langsung saya bawa ke rumah sakit Sardjito. Di sana alat dan dokternya sangat lengkap,"tuturnya.
Di rumah sakit Sardjito foto rontgen pun dilakukan oleh tim dokter hasilnya ternyata peluru tersebut sudah tidak ada. Akhirnya tim Dokter membersihkan luka dan menjahitnya agar tertutup. Kini Nur Cahyo sudah dibawa pulang dan bisa beraktifitas seperti biasa meskipun masih terbatas.
Baca Juga:34 SMP Negeri di Gunungkidul Kekurangan 789 Peserta Didik Baru
Lebih lanjut, Ruswanto mengungkapkan peristiwa tersebut tidak berlanjut ke ranah hukum karena diselesaikan secara kekeluargaan. Terlebih kedua orang dewasa yang yang menjadi rekan berburu Nur Cahyo masih ada aliran kekerabatan dengan keluarga Ruswanto.
"Sudah selesai. Wong beliau berdua sangat bertanggungjawab. Menemani sampai sardjito dan pak S membiayai semuanya. Mereka masih famili juga,"ujar Ruswanto.
Kontributor : Julianto