Lampu di Jalan Malioboro Dimatikan Selama PPKM Darurat, Disebut Efektif Cegah Kerumunan

Sebelumnya masih banyak kerumunan di kawasan Malioboro meski ada pemberlakuan PPKM Darurat.

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Rabu, 07 Juli 2021 | 12:50 WIB
Lampu di Jalan Malioboro Dimatikan Selama PPKM Darurat, Disebut Efektif Cegah Kerumunan
Suasana kawasan Malioboro di hari pertama PPKM Darurat, Sabtu (3/7/2021). [Rahmat Jiwandono / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Lampu penerangan yang ada di Jalan Mangkubumi hingga Jalan Malioboro, Kota Jogja dimatikan selama pelaksanaan PPKM darurat.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Ekwanto mengatakan, lampu penerangan dimatikan mulai pukul 20.00-02.00 WIB. Dengan begitu, ikon wisata Kota Jogja itu gelap gulita selama tujuh jam.

Menurutnya, sejauh ini pemadam lampu penerangan dinilai efektif mengurangi kerumunan pada malam hari. Sebab, jika tak ada penerangan, orang atau penjual enggan beraktivitas.

"Yang jelas efektif dalam mengurangi adanya kerumunan saat malam hari," ujar Ekwanto kepada SuaraJogja.id, Rabu (7/7/2021).

Baca Juga:PPKM Darurat, Satgas COVID-19 Banyuwangi Targetkan Vaksinasi 21 Ribu Setiap Hari

Terlebih, lanjutnya, jika lampu penerangan tidak dimatikan masih ditemukan pelaku usaha yang tetap berjualan meski sudah dilarang. Imbauan dari petugas gabungan tak diindahkan.

"Kalau dimatikan mereka tidak akam berjualan. Semisal mau pasang lampu sendiri kan kelihatan terang," katanya.

Diakuinya, selama pelaksanaan PPKM darurat, masih ada toko modern dan restoran cepat saji yang ada di Malioboro tidak mematuhi protokol kesehatan. Kedua tempat itu masih buka melebihi batas waktu yang ditentukan.

"Kemarin sempat ramai karena ada pengunjung dan pukul 20.00 WIB seharusnya sudah ditutup tapi masih ada yang buka. Kemudian petugas gabungan langsung memberi teguran," terang dia.

Selain efektif mencegah terjadinya kerumunan saat malam hari, lampu penerangan yang dimatikan juga menghemat daya listrik. Ia berharap dengan langkah seperti itu kasus Covid-19 di Jogja bisa berkurang.

Baca Juga:Resmi! Gerbang Exit Tol Semanggi Dibuka di Hari ke-5 PPKM Darurat Jakarta

"Harapannya tentu ada penurunan kasus dengan mematikan lampu di kawasan Malioboro saat malam hari," tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi menyampaikan bahwa keputusan tersebut diambil oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta guna mengurangi aktivitas warga maupun wisatawan yang menciptakan kerumunan pada malam hari.

"Jalur akses masuk ke Malioboro kami tutup, lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu taman di kawasan Malioboro dimatikan mulai pukul 20.00 WIB," katanya.

Heroe menyatakan, mematikan lampu PJU Malioboro sifatnya dinamis, melihat apakah terjadi keramaian apa tidak di lokasi tersebut.

“Dinamisnya, jika sudah ditutup masih menjadi tempat kerumunan atau nongkrong maka lampu dimatikan. Semuanya melihat kondisi di lapangan,” ujarnya.

Pihaknya juga berencana akan melakukan penyemprotan disinfeksi di sepanjang Jalan Malioboro secara rutin. Tujuannya untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang ada di Malioboro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak