Data Kematian Covid-19 Pusat dan Daerah Beda, Begini Kata Kepala BNPB

data kematian Covid-19 antara pemerintah pusat dan daerah berbeda

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 27 Juli 2021 | 21:00 WIB
Data Kematian Covid-19 Pusat dan Daerah Beda, Begini Kata Kepala BNPB
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito saat berkunjung ke Kantor BPBD DIY, Selasa (27/7/2021). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Belum lama ini kelompok relawan LaporCovid-19 mengungkap perbedaan yang cukup tinggi terkait data kematian COVID-19 antara pusat dengan daerah. Per Rabu (21/7), perbedaan data tersebut mencapai 20.431 kasus.

Data Analyst LaporCovid-19 mencatat total kematian akibat COVID-19 dari daerah mencapai 98.014 kasus per Rabu (21/7). Sementara, berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 total kematian pada hari yang sama sebanyak 77.583 kasus.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito tidak memungkiri hal tersebut.

Menurutnya perbedaan data itu hanya disebabkan kurangnya koordinasi antara pusat dan daerah saat melakukan input.

Baca Juga:Soal Kick-off Liga 1 dan Liga 2, PT LIB Tunggu Rekomendasi BNPB

"Data ini lihat sendiri tadi, di sini [BPBD DIY] terupdate dengan baik ya. Mungkin ini [perbedaan data pusat dan daerah] terkait dengan input datanya yang kurang terkoordinasi saja," kata Ganip saat berkunjung ke Kantor BPBD DIY, Selasa (27/7/2021).

Ganip menegaskan tidak ada beda pemahaman antara pemerintah pusat dan daerah kaitannya dengan penanganan kasus Covid-19. Persoalan perbedaan data tersebut hanya persoalan teknis saja.

"Oh tidak itu [perbedaan pemahaman] kita satu komando untuk mengukur ini dari laju penularan, dari kapasitas respon, semua work satu suara," tegasnya.

Ditanya mengenai testing yang menurun, Ganip menjelaskan berdasarkan perintah dari Presiden koordinasi terkait testing dan tracing akan dilakukan oleh Panglima TNI. Hal itu bahkan sudah dimulai sejak beberapa hari lalu.

Namun Ganip memastikan bahwa testing dan tracing tetap dilakukan secara maksimal dalam pelaksanaannya. Mulai dari pemberitahuan hasil pemeriksaan di laboratorium hingga tracing yang dilakukan oleh puskesmas.

Baca Juga:Dapat Sinyal Positif, LIB Harap BNPB Terbitkan Izin Liga 1 2021/2022 Pekan Ini

"Mulai dari pemberitahuan lab, notifikasi ke puskesmas, puskesmas melakukan wawancara kemudian ke tracing digital terus tracing digital wawancara ke kontak erat melalui komunikasi hp. Kalau tidak terlacak melalui tracing lapangan dengan masif nantinya. Harapannya supaya kita nanti bisa  memisahkan itu," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini